Cerita dan Mitos Seputar Patung Pancoran, Apa Kata Sejarawan?

Cerita dan Mitos Seputar Patung Pancoran, Apa Kata Sejarawan?

- detikNews
Jumat, 15 Agu 2014 14:50 WIB
Jakarta - Ada cerita dan mitos yang berkembang soal seputar patung Pancoran atau patung dirgantara. Cerita itu berkembang sejak tahun 70-an dan beraneka rupa macamnya. Yang paling sering dibicarakan soal arah yang ditunjuk patung Gatot Kaca itu.

Mitos yang beredar berbeda-beda, ada yang bilang Gatot Kaca menunjuk lokasi harta Soekarno. Ada yang bilang menunjuk ke Rusia sebagai kiblat politik Indonesia, ada juga yang bilang menunjuk ke arah Pelabuhan Sunda Kelapa pelabuhan besar awal mula Jakarta berkembang, dan ada yang menyebut menunjuk ke arah Bandara Kemayoran dan sebagai ucapan selamat datang kepada para penumpang.

Apa kata sejarawan soal mitos itu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada maknanya apa-apa itu menunjuknya," jelas sejarawan LIPI Asvi Warman saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (15/8/2014).

Patung itu merupakan patung Gatot Kaca, bergaya dengan tangan menunjuk karena Gatot Kaca seolah-olah ingin terbang. Cita-cita pembuatan patung yang digagas Soekarno ini memang agar menjadi inspirasi bagi anak muda agar mencapai cita-cita setinggi langit. Patung ini diinspirasi keberhasilan Yuri Gagarin kosmonot Rusia yang sukses ke luar angkasa. Sedang dipilih Gatot Kaca agar lebih meng-Indonesia.

"Ya cerita-cerita yang lain itu dongeng, bahkan dulu itu katanya patung Pancoran memegang pencungkil untuk mencungkil mata para jenderal. Isu ini berkembang pasca G 30/S," tuturnya.

Soal patung yang menghadap seperti sekarang ini, lanjut Asvi, karena dahulu persis di belakang patung itu ada markas TNI AU. Jadi tentu patung menghadap ke depan tidak berhadap-hadapan dengan markas AU.

"Sayangnya patung yang tidak pernah diresmikan ini sekarang tidak punya estetika, karena diapit jalan layang," tutupnya.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads