SBY: Aksi Terorisme Masih Jadi Ancaman di Tahun 2005

SBY: Aksi Terorisme Masih Jadi Ancaman di Tahun 2005

- detikNews
Senin, 03 Jan 2005 12:16 WIB
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, aksi terorisme masih tetap menjadi ancaman bagi Indonesia di tahun 2005 ini. Namun diharapkan, pemerintah lebih mampu menangani aksi terorisme tersebut dibanding tahun-tahun sebelumnya.Demikian diungkapkan SBY di depan pelaku pasar modal Indonesia usai membuka perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, Senin, (3/1/2005).Untuk mengurangi aksi terorisme tahun ini, pemerintah akan meningkatkan kinerja aparat intelijen, aparat kepolisian serta satuan anti teror untuk penanggulangan dan pencegahannya."Kita sedang dan terus melakukan capacity building, operasi yang intensif untuk mencegah aksi terorisme tersebut," kata SBY.Menurutnya, yang tidak kalah penting dalam mengurangi aksi terorisme adalah kerjasama pemerintah dan masyarakat yang bisa menjadi kunci pencegahan terorisme. Namun, jika dengan cara-cara ini masih terjadi aksi tersebut, maka pemerintah akan melakukan langkah hukum dan penanganan yang tepat.SBY juga menjelaskan, kondisi keamanan di tahun 2005 diperkirakan akan semakin baik meski beberapa konflik horizontal seperti di Poso, dan aktifitas gerakan separatis bersenjata juga belum sepenuhnya berhasil dituntaskan."Pemerintah memperkirakan konflik horizontal di dalam negeri akan mereda di tahun 2005. Letupan-letupan dalam skala kecil walaupun masih akan terjadi diharapkan tidak akan meluas," kata dia.SBY juga menjelaskan meski faktor-faktor non ekonomi, seperti kondisi keamanan sosial dan politik bisa mempengaruhi kegiatan ekonomi, namun diperkirakan tahun ini pengaruhnya relatif kecil dibanding tahun-tahun lalu."Jika pada tahun-tahun lalu faktor-faktor non ekonomi dengan mudah menggoyahkan nilai tukar dan perdagangan saham kini pengaruhnya relatif kecil. Pelaku pasar juga diminta tidak khawatir terhadap kondisi keamanan di dalam negeri, termasuk aksi-aksi unjuk rasa yang akan tetap ada sepanjang tahun, karena itu masih dalam batas kendali keamanan dan bagian dari demokrasi," ungkap SBY. (umi/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads