Hal itu disampaikan Muhamad Zailani (39), warga Desa Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Bengkalis, Riau kepada detikcom, Kamis (14/8/2014). Zailani adalah pemilik usaha depot air minum dan mantan majikan Delfi. Ia sudah lama mengenal Delfi dan keluarganya.
Dulunya, Delfi ini bekerja di depot air minum yang dikelola orang lain. Sedangkan lokasi depot air minum itu merupakan milik Zailani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama bekerja dengan Zailani, Delfi selalu murung dan memiliki kepribadian tertutup. Pada Maret 2013, Delfi bekerja dengan Zailani. Waktu itu dia sempat pernah utang uang alasannya untuk biaya berobat ayahnya.
"Waktu itu saya kasih. Mungkin dia butuh uang itu. Lebih dua bulan dia tinggal pekerjaan untuk mengantar air galon ke pelanggan. Tapi apalah, mungkin dia memang saat itu lagi membantu ayahnya yang sakit," kata Zailani.
Menghilang setelah dua bulan, lanjut Zailani, Delfi datang lagi untuk kembali bekerja. Hanya saja saat itu Delfi mengaku sudah menikah dengan Dita. "Istrinya juga pernah datang ke depot air saya ini," kata Zailani.
Selama bekerja, Delfi ini boleh dibilang tidak fokus. Banyak pekerjaannya yang terbengkalai. Melihat sikap ini, akhirnya Delfi diberhentikan.
"Dia memang selalu terlihat bingung dan murung. Waktu dia saya berhentikan, dia sempat SMS saya dengan kalimat kurang mengenakan. Tapi saya berpikir positif saja, karena dia masih anak-anak," kata Zailani.
Masih menurt Zailani, ibu kandung Delfi sekitar 3 tahun lalu sudah meninggal dunia. Namun, ayahnya dikenal penduduk sekitar sebagai dukun dan tukang kawin.
"Kalau tidak salah, Delfi ini anak ketiga dari istri ketiga bapaknya. Bapaknya di daerah ini dikenal sebagai dukun," kata Zailani.
Belakangan Zailani kaget bahwa kasus pembunuhan bocah di daerahnya itu justru dilakukan mantan anak buahnya.
"Saya kaget juga kalau Delfi aktor pembunuhnya. Saya tidak menyangka sama sekali," katanya.
(cha/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini