"Kami dapatkan dari Lapas, saya tidak tahu. Saya ke Lapas Pasir Putih yang lain ke Lapas Kembang Kuning, nah yang dari Kembang Kuning ini dititipin sama salah satu narapidana di sana namanya ustad Aman," jelas Chep Hernawan kepada wartawan di Mapolres Cilacap, Rabu (13/8/2014) dinihari.
Menurut dia, barang tersebut merupakan titipan dan bukan miliknya. Barang berupa atribut ISIS tersebut dititipkan oleh sahabatnya untuk dibawa keluar dari Nusakambangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diperiksa petugas gabungan, didapati atribut ISIS yang dibawa dan saat ini diamankan polisi adalah 1 bendera ISIS, 1 Bendera Gerakan Reformis Islam (GARIS), 8 buah topi simbol ISIS, 4 buah kaos simbol ISIS.
Sementara menurut Kapolres Cilacap, AKBP Andry Triaspoetra mengatakan jika mereka berkunjung ke Lapas Kembang Kuning dan Pasir Putih, Nusakambangan. Kemudian pihaknya mendapatkan informasi jika pembesuk yang pulang ini membawa simbol-simbol ISIS, padahal sudah ada perintah agar simbol-simbol tersebut tidak boleh ada di Indonesia apalagi di Cilacap.
"Kita dapat informasi kalau pembesuk ini pulang membawa simbol ISIS. Makanya kita kejar, karena pas di dermaga Wijayapura banyak pengunjung jadi kita tidak tahu yang mana orangnya hingga akhirnya dilakukan pengejaran hingga Majenang," jelasnya.
Dia menjelaskan, atribut yang mereka dapat dari dalam Nusakambangan karena ada yang narapidana bernama Aman Abdurahman yang minta dititipkan setelah beredar informasi akan ada razia di dalam Lapas Nusakambangan.
"Orang Lapas bilang mau ada razia makanya atribut itu dikeluarkan dari Nusakambangan lalu dititipkan pada mereka. Info dari dalam ada simbol-simbol yang dibawa keluar. Nanti kita akan dalami disana dari mana asalnya karena kita belum periksa kesana (Nusakambangan)" jelasnya.
(arb/kha)











































