Harus Dicontoh, Sikap Paspampres Beberkan Identitas Pencatut di Mobil Jazz

Jakarta - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tidak mentolerir sekecil apa pun pelanggaran yang dilakukan anggota dan keluarganya serta bersikap transparan. Salah satu buktinya adalah keseriusan mencari info tentang sopir mobil Honda Jazz yang tadi malam membawa-bawa nama Paspampres saat akan ditilang polisi karena melawan arus.

"Begitu tadi malam beritanya muncul di berbagai media yang salah satunya di detikcom, saya yakin jajaran Paspampres yang dipimpin Mayjen TNI Doni Monardo berkoordinasi dengan Polri berusaha secara optimal dan cepat mencari pemilik mobil dan orang yang ada di mobil tersebut. Mereka sangat terusik karena nama Paspampres dibawa-bawa saat melanggar lalu lintas," ungkap pengamat kepolisian Aqua Dwipayana saat diminta tanggapannya Selasa (12/8/2014) mengenai hal tersebut.

Hasilnya, tidak sampai 12 jam, orang yang mengaku anggota Paspampres sudah terungkap.

"Pelaku sudah dapat diketahui. Yang bersangkutan adalah istri dari perwira Paspampres. Sedang yang berada di mobil Jazz adalah ayahnya seorang pamen TNI AD yang berdinas di wilayah Kodam V Brawijaya," kata Waasintel Paspampres Letkol Marinir Hendro Suwito dalam keterangannya, Selasa (12/8/2014).

Keterbukaan Paspampres dalam memberikan informasi yang cukup sensitif tersebut harus dicontoh para komandan di lingkungan TNI-Polri. Jika ada anggotanya atau istri/suami/anak yang melanggar hukum, jangan ditutup-tutupi. Justru citranya akan naik dan masyarakat sangat mengapresiasi jika bersikap terbuka. Apalagi sekarang ini adalah era transparansi.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.57 WIB, Senin (11/8). Saat itu, Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono yang turun langsung di lapangan tengah mengatur lalulintas di sekitar PTIK, Jl Joko Sutono, karena kemacetan yang melanda Jakarta.

"Ini kita sedang mengatur lalulintas yang sedang macet dimana-mana, tetapi kemudian ada yang melanggar lalulintas," ujar Hindarsono kepada detikcom, Senin (11/8/2014).

Jazz putih tersebut diketahui dikendarai seorang perempuan. Petugas kemudian mencoba memberhentikan mobil itu Saat berhenti dan hendak ditilang, seorang pria berbadan tegap yang duduk disamping sopir memaki petugas.

Petugas kemudian meminta pria itu membuka kaca mobilnya. Hindarsono juga mencoba berkomunikasi dengan pria tersebut sambil menyatakan bahwa dirinya adalah Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.

"Tetapi pria itu malah mengatakan 'saya juga anggota Paspampres'," cetusnya.

Menyikapi hal itu, pihak Paspampres meminta kepada masyarakat untuk membantu memberikan informasi identitas pria yang duduk di samping pengemudi wanita itu. Ada hadiah menarik bagi masyarakat yang memberikan informasi.

"Bagi masyarakat yang bisa memberi informasi dan identitas pria yang mengaku anggota Paspampres, akan ada hadiah menarik," ujar Wakil Asisten Intelijen Paspampres Letkol Marinir Hendro Suwito dalam keterangannya kepada detikcom, Senin (11/8/2014) malam.

Aqua menambahkan, Paspampres yang dikenal dengan motto "Setia Waspada" secara terus-menerus berusaha meningkatkan kedisiplinannya. Meskipun dalam tugas sehari-hari mereka dekat dengan presiden dan wakil presiden, namun tetap berusaha untuk profesional, amanah, dan tidak arogan dalam bekerja.

Selama ini, lanjut Aqua, Doni kepada seluruh jajarannya menekankan agar dalam bertugas dan di luar tugas, anggota Paspampres dan keluarganya selalu menghormati masyarakat. Di samping itu menunjukkan keteladanan sebab menyangkut nama baik Paspampres di masyarakat.

"Setahu saya, Pak Doni sangat tidak suka melihat anggotanya yang bersikap arogan dan melakukan pelanggaran sekecil apa pun. Beliau tidak pernah bosan mengingatkan jajarannya agar bersikap ramah, santun, dan sopan ke masyarakat," ungkap Aqua yang selama ini aktif berkomunikasi dengan jajaran Paspampres mulai dari yang paling bawah hingga komandannya yakni Doni.

Selama Doni jadi Danpaspampres, setiap bulan di Mako Paspampres di beberapa tempat yang strategis selalu ditampilkan foto-foto anggotanya yang melanggar dan berprestasi. Sepertinya ini hanya satu-satunya yang ada di lingkungan TNI. Biasanya yang ditampilkan yang berprestasi atau yang melanggar saja.

"Itu sengaja saya lakukan sebagai wujud apresiasi kepada anggota yang berprestasi dan hukuman kepada anggota yang melanggar. Dengan begitu diharapkan memotivasi jajaran lainnya utk menunjukkan prestasi dan tidak melakukan pelanggaran," ungkap Doni menjelaskan tentang hal tersebut.

Pemberian hadiah menarik kepada masyarakat yang bisa memberi informasi dan identitas pria yang mengaku anggota Paspampres itu, tambah Aqua, menunjukkan keseriusan satuan elit tersebut untuk menuntaskan kasusnya. Mereka tidak ingin citranya jadi menurun hanya gara-gara perilaku negatif yang dilakukan seorang anggotanya. Apalagi selama ini di setiap kesempatan Doni kepada seluruh anggotanya selalu menekankan agar taat aturan.

Selain itu, seperti yang diungkapkan Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono bahwa Doni sebagai Komandan Paspampres mendukung tindakan penilangan yang akan dilakukannya. Apalagi kesalahannya sudah jelas yakni melanggar peraturan lalu lintas dengan melawan arus.

"Tindakan tegas Pak Doni terlihat nyata dengan mempersilakan polisi menilang pengemudi yang bersalah tersebut. Sedangkan suami yang bersangkutan yang merupakan anggota Paspampres dinasehati agar dapat membina istrinya untuk tidak mengulangi lagi pelanggaran serupa," kata Aqua menutup komentarnya.

(mad/mad)