Ini Novela dan Berbagai Momen Ketika Kesaksiannya Mengundang Tawa

Sidang Sengketa Pilpres

Ini Novela dan Berbagai Momen Ketika Kesaksiannya Mengundang Tawa

- detikNews
Selasa, 12 Agu 2014 13:28 WIB
Jakarta - Novela Nawipa, saksi kubu Prabowo-Hatta, membawa suasana ceria ke dalam persidangan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Keterangannya yang 'meledak-ledak' bahkan saat menjawab pertanyaan hakim MK, membuat gelak tawa membahana di seisi ruangan.

Berbatik khas Papua, Selasa (12/8/2014), Novela tampil penuh percaya diri di persidangan yang dipimpin oleh hakim Hamdan Zoelva tersebut. Wanita asal Kampung Awaputu, Kabupaten Doiyai, Papua, itu membawa misi untuk menyampaikan keterangan bahwa tak ada gelaran Pilpres di kampungnya.

Informasi dari Novela jelas mengundang sejumlah pertanyaan dari hakim konstitusi dan pihak KPU, termasuk pihak terkait dari kuasa hukum Jokowi-JK. Namun jawabannya yang dibumbui nada tinggi, membuat seisi ruangan tertawa. Kubu Prabowo-Hatta pun tak kuasa menahan senyumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, saat ditanya oleh hakim Patrialis Akbar. Dia menanyakan bagaimana suasana di distrik saat itu. Mendengar itu Novela dengan spontan menyemprot Patrialis.

"Jangan tanya ke saya karena saya juga masyarakat, tanyanya ke penyelenggara pemilu!" cetusnya.

Mendengar itu, Patrialis menanggapi santai. "Nggak apa-apa saya suka gaya-gaya Anda seperti ini. Lanjutkan terus ya. Ini gaya Kartini masa kini," ujar Patrialis sambil tersenyum.

Novela pun balas tersenyum. Ia mengatakan tidak ada komunikasi dengan siapa pun. Kejadian lucu pun terjadi saat hakim Arief Hidayat menanyakan berapa jarak antara desa dengan distriknya.

"300 kilometer!" kata perempuan yang mengenakan baju batik berwarna cokelat ini spontan.

Sontak saja jawaban itu langsung membuat hakim Arief terbelalak. Sadar akan kesalahannya, Novela langsung buru-buru meralat pernyataannya.

"30 kilometer, eh 300 meter. Saya manusia Pak, pasti punya salah nggak apa-apa," ucap Novela sambil tertawa.

Para hakim yang mendengar celotehan itu pun langsung tertawa. Dalam suasana yang cair itu, hakim Arief kembali mencoba bertanya apakah Novila sebagai saksi mandat distrik mengetahui ada kegiatan lain di distrik lainnya dengan jarak yang tak terlalu jauh itu.

"Saya tidak mau bicara kampung lain. Saya maunya di kampung saya," katanya lantang.

Bingung mau bertanya apa lagi, hakim Arief pun memutuskan untuk menyudahi sesi tanya jawab ini. "Saya bisa kacau," celetuknya sambil geleng-geleng kepala dan tertawa.

"Ya Bapak kacau saya, juga bisa kacau," tutup Novela. Tak urung kesaksian Novela melahirkan tawa seisi ruang sidang.

Saat ditanya oleh kubu Jokowi-JK, Novela lebih tegas. Dia tak mau menjawab yang tidak perlu dan merasa dicari-cari kesalahannya.

"Ah Bapak jangan tanya macam-macam, intinya saja. Jangan cari-cari kesalahan saya dari hal-hal kecil," ucap Novela dengan suara keras disusul tawa forum sidang saat menjawab pertanyaan pengacara Taufik Basari.

Hamdan kemudian menengahi bahwa pertanyaan pihak terkait sudah tidak relevan kepada Novela sebagai saksi.

(mad/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads