Dugaan intimidasi itu terjadi saat rekapitulasi di tingkat kabupaten Dogyai pada hari Kamis 17 Juli di Aula Pemda Kabupaten mulai pukul 13.00 WIT. Semua pihak diundang termasuk pemda.
Masalah yang diprotes adalah soal ada dua distrik di kabupaten Dogyai yang tidak dilaksanakan pemungutan suara yaitu distrik Mapia Tengah dan Mapia Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bupati saja diusir keluar," jawab saksi Prabowo-Hatta di tingkat kabupaten Dogyai, Vincent.
Hamdan menanyakan alasan pengusiran, namun Vincent menjawab tidak ada alasan jelas pengusiran bupati Dogyai.
"Apakah ajukan keberatan dalam rekap atau diam?" tanya Hamdan.
"Benar (diam), demi keselamatan saya," jawab saksi.
Saksi menerangkan lagi meski tak ajukan keberatan ke KPU namun dia membuat keberatan ke Panwaslu secara lisan dan tertulis setelah rekap.
"Siapa yang ancam?" tanya Hamdan lagi.
"Susah saya ungkap," jawab saksi.
"Terangkan saja kenapa takut?"
"Susah jawab.." Jawab saksi sempat terdiam.
"Begini kalau saudara tak terangkan tak ada artinya dibawa kemari kalau tak diterangkan," ucap Hamdan.
"Saya sampaikan saja timses Prabowo-Hatta kami tidak angka jari, selalu daerah kami dihadapkan masalah HAM kami terasa betul," ucap saksi.
(bal/rmd)