Data yang didapat detikcom, Ustadz Afif berencana untuk pergi ke Suriah pada tanggal 15 November 2013 bersama Kispa (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina). Namun organisasi ini menolak permohonan Afif karena namanya sudah tercatat sebagai orang yang masuk daftar hitam Menteri Keuangan Amerika Serikat.
Ketua Kispa Ustadz Ferry Nur membenarkan informasi itu, selain karena alasa di atas, keberangkatan ke Suriah (tepatnya di pengungsian warga Palestina) diprioritaskan untuk anggota Kispa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ferry, Afif terang-terangan ingin ke Suriah untuk ikut berjuang dengan kelompok milisi di sana. Mendengar itu, Ferry menolak permohonan Afif. "Kita tolak secara halus," katanya.
Tidak patah arang, Afif akhirnya dapat bertolak ke Suriah bersama AS, warga NTB. Mereka menempuh jalur dari Jakarta ke Malaysia, serta terbang ke negara tetangga untuk selanjutnya dijemput warga Hatay untuk masuk ke Suriah.
Setelah menginjakkan kaki di Suriah, orang nomor dua di JAT ini tidak langsung ikut berperang. Namun belajar berbagai macam ilmu di pegunungan. Ilmu yang ditimbanya berupa pelatihan fisik, tauhid, dan persenjataan dan strategi penyerangan. Afif tidak sendiri, dia bersama beberapa orang dari berbagai macam negara juga terlibat dalam pelatihan tersebut.
3 Januari 2014 para peserta dauroh berbaiat kepada Amir Daulah Islam. Barulah pada 15 Januari 2014 Afif kembali ke Indonesia dengan pengalaman militer yang didapatnya.
Terkait dengan itu, Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar membenarkan bila ustadz Afif pernah dibaiat di Suriah untuk mendukung Daulah Islam. Di Suriah, dia bahkan menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia yang dibai'at langsung oleh amir ISIS.
"Dia dibai'at oleh Abu Hisyam yang mewakili Abu Bakar al Bhagdadi di Syria pada Desember 2013," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Minggu (10/8/2014).
17 Juni 2014 Afif meminta restu ustadz Abu Bakar Baasyir untuk mendeklarasikan ISIS. Pendukungan kepada Daulah Islamiyan baru dilaksanakan sebulan kemudian, yaitu 15 Juli 2014.
Sabtu (9/8) Afif diamankan tim gabungan Densus 88 dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, di Jalan Wibawa Mukti, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, sekitar pukul 22.45 WIB.
Afif merupakan buron Polri atas keterlibatannya dalam kegiatan pendanaan kegiatan terorisme di Indonesia. Dia disebut-sebut mendanai kegiatan pelatihan militer di Gunung Junthao, Aceh pada tahun 2010 silam.
(ahy/tfn)