Sebelum memulai pemaparannya, Emil memohon izin untuk memutarkan video. Video tersebut menampilkan festival kuliner di Kota Bandung yakni "Braga Cullinary Night".
Sambil video diputar Emil menceritakan sekilas tentang even dua mingguan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai memutar video, Emil memaparkan tentang membangun kota kreatif yang bahagia. Dalam kesempatan itu, Emil, mengatakan pihaknya memaparkan sejumlah program yang bisa membuat index kebahagiaan warga Kota Bandung meningkat.
"Di Bandung ada Fundays, setiap harinya punya tema. Senin bus damri gratis, Selasa tanpa asap rokok, Rabu berbahasa sunda dan berpakaian sunda, Kamis berbahasa Inggris, Jumat bersepeda, Sabtu hari festival," ujarnya.
Selain itu, Emil juga memaparkan tentang membangun kota dengan prinsip kolaborasi. Ia mencoba melibatkan warga Bandung yang mayoritas anak muda dalam setiap programnya.
"Kita punya gerakan pungut sampah, jadi kita libatkan anak-anak untuk memungut sampah setiap hari Rabu-Kamis-Jumat. Juga kerjasama dengan mahasiswa untuk bikin aplikasi yang nantinya aplikasinya buat Pemkot Bandung. Karena orang Bandung itu senang kalau diajak kerjasama," terangnya.
Selain itu Emil juga punya cara membangun Bandung dengan blusukan digital. Karena hampir sebagian warga Bandung memiliki akun sosial media.
"Bandung itu warganya banyak yang menggunakan sosial media, jadi bukan gagayaan, tapi dengan menggunakan sosial media kita bisa menjawab permasalahan Kota Bandung. Di Bandung setiap kepala dinas punya akun twitter. Kita juga punya lapor.go.id, jadi warga bisa melaporkan permasalahannya lewat media itu, Alhamdulillah 88 persen tertangani," tandasnya.
Dalam acara ini, Emil meraih penghargaan untuk City for Young and Creative People. Beberapa kepala daerah lain seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meraih Good Governance, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (Tourism Development), Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (Infrastructure Management), Wali Kota Bogor Bima Arya, dan lain-lain.
(avi/try)