Kapendam III/Siliwangi Kolonel Inf M Affandi mengatakan sebelum peristiwa pengeroyokan tersebut, semula sempat terjadi salah paham antara salah satu oknum Yon Armed dengan Asep Dedi di kawasan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis (7/8) sore lalu.
"Awal permasalah terjadi saat seorang anggota Yon Armed yang berpakaian preman sedang mengantar istrinya menggunakan sepeda motor ke Pasar Cipanas. Waktu di jalan itu ada anggota Brimob (Asep Dedi) yang mau pulang ke asrama Mako Brimob Cipanas setelah pengamanan Presiden," ucap Affandi saat konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (9/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi oknum anggota Brimob itu mengeluarkan kata-kata tidak pantas. Sehingga prajurit Armed itu menghampiri dan menanyakan alasan kenapa mengucapkan kata-kata tidak pantas," ucap Affandi.
Menurut Affandi, salah paham itu sebenarnya bisa diselesaikan oleh kedua pihak. Affandi menyebut anggota Brimob itu meminta maaf. Namun, sambung dia, sewaktu anggota Yon Armed yang bersama istrinya melanjutkan perjalanan, tiba-tiba dihadang sejumlah oknum anggota Brimob lainnya.
"Sempat kembali bersitegang. Tetapi saat itu ada salah satu perwira Brimob yang melerai," ujar Affandi.
Insiden itu rupanya diketahui Komandan Yon Armed V/105 Tarik. Saat itu juga agar masalah tidak berkepanjangan dan mengantispasi hal tak diinginkan, Komandan Yon Armed V/105 Tarik menggelar apel dengan mengumpulkan puluhan anggotanya.
"Setelah apel, anggota mereka disuruh pulang oleh komandannya," kata Affandi.
Puluhan anggota Yon Armed pulangnya berpencar. "Nah, kebetulan ada empat oknum Armed yang pulang melewati permukiman dekat Mako Brimob Cipanas. Keempatnya berboncengan pakai dua motor, lalu bertemu dengan dua anggota Brimob (salah satunya Asep Dedi)," tutur Affandi.
Di tempat itulah terjadi keributan. "Satu anggota Brimob melarikan diri. Hingga akhirnya satu Brimob (Asep) tak berdaya. Dua oknum Armed juga mengalami luka sayatan akibat keributan tersebut," kata Affandi.
Hingga akhirnya, kata affandi, ada anggota POM TNI dari Istana Presiden membawa anggota Brimob yang terluka itu menggunakan angkutan kota ke rumah sakit terdekat. Tak lama setelah insiden pengeroyokan, empat oknum Yon Armed diamankan.
"Tentu ada sanksi tegas bagi oknum yang terbukti salah melakukan perbuatan tak patut. Saat ini situasi di Cianjur sudah kondusif. Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi sudah menyelesaikan masalah ini," ucap Affandi.
(bbn/vid)