Video di Youtube yang memperlihatkan sikap cawapres Hatta Rajasa dan Jususf Kalla (JK) saling menepuk ramai diperbincangkan. Beragam spekulasi muncul, termasuk tepukan itu bermakna 'magic'. Benarkah?
Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo mengatakan, tidak ada makna 'magic' dalam tepukan itu. Tepukan Hatta ke JK tak lebih karena pertemanan antar keduanya yang memang sudah terjalin cukup lama.
"Itu tepukan biasa saja kok, antar kedua teman. Mereka kan berteman lama, Pak JK pernah jadi wapres dan Pak Hatta menterinya. Jadi saling tepuk itu biasa," ujar Drajad saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (8/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan kembangkan fitnah, ghibah dan kesyikrikan. Itu tepukan biasa saja kok antar dua teman. Kapan Indonesia maju kalau Indonesia masih ngomong mistik, ngomongin hal-hal yang bersifat magic begitu," katanya.
"Uni Eropa saja sudah bisa ngirim pesawat angkasa yang sekarang bisa meneliti komet. Namanya Rosetta. Itu kan luar biasa. Masa Indonesia masih main magic-magic? Kapan majunya?" tambahnya.
Video yang jadi pergunjingan itu berjudul 'TEPUKAN JANGGAL HATTA RAJASA. APA MAKSUDNYA?'
Saat detikcom melihat laman itu Jumat (8/8) pukul 13.15 WIB, sudah ada sekitar 6.811 orang yang melihatnya. Video itu diunggah seseorang beridentitas Jazz Muhammad pada 6 Juli lalu. Video itu sebenarnya tayangan debat kelima atau debat capres-cawapres terakhir yang digelar 5 Juli lalu di Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jaksel.
Di detik-detik awal video, tangan Hatta terlihat dipegangi JK seperti dicegah menepuk. Tapi akhirnya Hatta berhasil menepuk bahu JK setelah JK berbalik, namun kemudian JK kembali menghampiri Hatta dan membalas menepuk.
Tepuk-tepukan di video itu menjadi sumber pertanyaan, seperti ada 'sesuatu' di balik makna tepukan. Akibatnya, video itu tetap menjadi pergunjingan netizen disertai berbagai dugaan-dugaan.
(jor/nrl)











































