"Oleh karenanya pengalaman itu saya ingatkan dari aspek kesehatan termasuk vaksin apapun yang ada di sana sudah kita berikan. Kemudian juga kita berikan pelatihan dari fisiknya sendiri dengan kondisi yang ada di sana," kata Jenderal Sutarman di Rupatama Mabes Polri, Jumat (8/8/2014).
Antisipasi ini berkaca dari pengalaman salah seorang personel Polri yang terkena virus di Afrika. "Kita pengalaman, satu anggota kita kena satu virus nah mungkin virus sana ya itu berbeda dengan virus sini. Sehingga pengobatannya sampai sekarang masih berjalan," cerita Sutarman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terpaksa untuk melindungi dirinya, terpaksa. Kalau dia tidak melindungi dirinya, jiwanya terancam. Tapi kalau tidak menghadapi situasi yang seperti ini, menggunakan senjata ini harus berhati-hati. Sehingga tes psikologi sudah diberikan pada yang bersangkutan, tingkat emosionalnya semuanya sudah," kata Sutarman.
Adapun 32 personel Garuda Bhayangkara ini akan ditugaskan dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB di Darfur, Sudan (UNAMID) sebanyak 14 personel (8 polisi laki-laki serta 6 Polwan), serta misi perdamaian di Sudan Selatan (UNMISS) sebanyak 18 polisi laki-laki. Mereka akan bertugas sebagai Individual Police Officer (IPO).
Tugas mereka adalah sebagai pendamping dalam restrukturisasi kepolisian setempat bersama staf PBB lainnya. Adapun tugas pokok tersebut dijabarkan dalam kegiatan patroli, community policing, pelatihan dan pendampingan polisi lokal.
Keikutsertaan Polri dalam misi UNAMID dimulai tahun 2008 dengan penugasan 3 IPO dan dilanjutkan dengan pengiriman Satgas FPU. Total hingga Juli 2014 Polri telah menugaskan 22 IPO dan 6 Satgas FPU ke Darfur. Sementara dalam misi penugasan di Sudan Selatan dimulai sejak kemerdekaan negara tersebut pada 10 Juli 2011. Hingga Juli 2014, partisipasi Polri di Sudan Selatan diwakili oleh 12 orang IPO.
(ahy/slm)