Keluarga: Kasus Pembunuhan Ade Sara Dapat Perhatian dari Luar Negeri

Keluarga: Kasus Pembunuhan Ade Sara Dapat Perhatian dari Luar Negeri

- detikNews
Kamis, 07 Agu 2014 19:40 WIB
Pelaku pembunuh Ade Sara
Jakarta - Berjalan selama lebih dari lima bulan, keluarga menilai proses hukum pembunuhan Ade Sarah begitu lamban. Padahal, kasus ini juga telah menyedot perhatian dan empati dari masyarakat luar negeri.

Elisabeth Suroto (40) ibunda almarhum menuturkan empati yang datang tak hanya dari dalam negeri. Support juga datang luar negeri.

"Banyak support yang terus berdatang ke kami dari Amerika bermuda, Jedah, Singapura, dan Thailand. Kami sendiri tidak kenal dengan mereka, support itu disampaikan melalui kerabat kami yang kerja di sana," tutur Elisabeth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus Ade Sarah sendiri menjadi sorotan lantaran banyak kerabat dan rekan almarhum yang mengupload kenangan video di youtube. Meski tak memiliki hubungan darah, kisah tragis yang dialami Ade menggugah empati.

"Kami sendiri juga tidak kenal mereka, tiba-tiba mereka datang membawa kenang-kenangan ke rumah. Mereka sendiri mencari alamat rumah kami di sini," imbuhnya.

Terlukis di wajah ibu almarhum kesedihan yang mendalam. Meski ia mencoba untuk tegar ketika mengenang kembali wajah anaknya semasa hidup.

"Saya menyadari dia sudah meninggal dan saya berusaha tegar, meski peristiwa ini berasa nyata dan tidak nyata," tutur Elisabeth sembari menitikan air mata.

Elisabeth menuturkan dirinya pernah bertemu dengan buah hatinya. Meski hanya bertemu di dalam mimpi, Ade terlihat cantik dengan jubah putih.

"Saat itu Ade terlihat cantik, pernah saya bertemu ia sedang memakai pakaian serba hitam sembari teriak mama berkali-kali. Ketika terbangun saya sadar kalau itu cuma mimpi tapi yang penting saya yakin dia sudah tenang di sana," imbuhnya tanpa bisa menahan tetes air matanya.

Meski hati telah bisa memaafkan Hafidz dan Syifa yang tega membunuh anaknya. Sebagai orang tua, Elisabeth meminta bantuan masyarakat untuk mengawal proses hukum.

"Kami tidak ingin mengejar vonis, tetapi proses hukum harus berjalan sesuai koridor. Harapan saya agar publik dapat bantu mengawal kasus ini, proses hukum belumlah selesai," ungkapnya.

(edo/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads