Tim Jokowi: Nol Suara Tak Berarti Kecurangan Sistematis dan Masif

Tim Jokowi: Nol Suara Tak Berarti Kecurangan Sistematis dan Masif

- detikNews
Rabu, 06 Agu 2014 16:07 WIB
Tim Jokowi: Nol Suara Tak Berarti Kecurangan Sistematis dan Masif
Jakarta - Prabowo Subianto curhat di sidang Mahkamah Konstitusi (MK) karena mendapat nol suara di ratusan TPS. Tim Jokowi yang juga mendapatkan nol suara di Sampang, menegaskan bahwa nol suara tak langsung berarti kecurangan adalah terstruktur, sistematis, dan masif.

"Peristiwa-peristiwa ini harus dilihat secara kasuistis dan tidak bisa dikatakan sistematis. Tidak bisa digeneralisir bahwa jika ada di beberapa tps/daerah yang salah satu kubu mendapat 0 suara seolah-olah itu diakibatkan kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif," kata anggota Tim Hukum Jokowi-JK, Taufik Basari kepada detikcom, Rabu (6/8/2014).

Menurut Taufik, kesimpulan seperti ini merupakan kesimpulan yang melompat. Untuk permasalahan seperti ini harus dipilah-pilah apa penyebabnya di masing-masing TPS atau daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan bahwa penyebabnya bisa saja karena ada tekanan, sistem noken, ada perubahan hasil suara, dan sebagainya. Masalah-masalah yang kasuistis ini sudah ada mekanismenya tersendiri untuk penyelesaiannya.

"Menurut saya terlalu jauh dan mengada-ada kalau adanya 0 suara yang diperoleh prabowo di beberapa tps atau daerah kemudian disimpulkan bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif," ucapnya.

Di sidang MK hari ini, Prabowo Subianto menyuarakan kegalauan perolehan nol suara di ratusan TPS. Atas perolehan itu, dia menilai pelaksanaan Pilpres di Indonesia lebih buruk dari Korea Utara.

"Bahkan di Korea Utara pun tidak terjadi, mereka bikin 97,8 persen. Di kita, ada yang 100 persen, ini luar biasa. Ini hanya terjadi di negara totaliter, fasis dan komunis," kata Prabowo di ruang sidang MK, di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).

(imk/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads