Permudah Bantuan Asing Masuk, RI Terapkan Open Sky Policy

Permudah Bantuan Asing Masuk, RI Terapkan Open Sky Policy

- detikNews
Jumat, 31 Des 2004 13:58 WIB
Jakarta - Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan ruang udara terbuka (open sky policy). Kebijakan ini diambil untuk mempermudah masuknya bantuan kemanusiaan dan tenaga sukarelawan asing melalui pesawat militer atau cargo untuk korban gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera Utara dari negara sahabat."Saat ini dua pesawat militer Australia telah mendarat di Bandara Iskandar Muda, Aceh. Itu karena kita menerapkan open sky policy karena skala bencana yang besar maka kita wellcome atas semua bantuan," kata Juru Bicara Deplu Yuri Thamrin dalam jumpa pers di Deplu, Jl. Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (31/12/2004).Menurut Yuri, Amerika Serikat dan India juga menginformasikan akan mengirimkan bantuan berupa floating hospital atau rumah sakit terapung. Demikian juga Kedubes Jerman sudah memberitahu rencananya untuk mengirimkan rumah sakit terbang dan floating hospital. "Tapi persoalannya rumah sakit terbang dan terapung di Jerman diurus oleh militer. Begitu juga Amerika dan India. Jadi kalau pun kita izinkan itu dalam konteks praktis dan kemanusiaan," ujar Yuri.Prosedurnya SederhanaMenurut Yuri, bantuan asing yang dikirimkan dengan pesawat prosedurnya sangat sederhana. Negara atau organisasi kemanusian internasional yang akan mengirimkan bantuannya hanya perlu memberi pemberitahuan kepada Deplu RI. Selanjutnya ini akan diproses oleh Pokja Deplu untuk penanggulangan bencana. "Lalu deplu mengeluarkan flight clearance kemudian mengeluarkan notifikasi ke instansi-instansi terkait seperti Mabes TNI dan departemen perhubungan. Lalu kru asing tersebut akan diberi visa on arrival tanpa dipungut biaya," jelas Yuri. Pesawat asing yang mengirimkan bantuan, menurut Yuri, bisa mendarat di Jakarta, Medan, dan Aceh. Tapi ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, misalnya peralatan, sehingga pesawat disarankan untuk mendarat di Medan daripada di Aceh. "Peralatan di Banda Aceh tidak lagi memadai (karena tertimpa bencana gempa dan tsunami, red). Medan lebih bagus dari Aceh."Dalam kesempatan itu Yuri juga menyatakan terima kasih kepada negara-negara sahabat yang sudah mengirimkan bantuan pesawat. Yaitu Australia yang mengirimkan tiga pesawat Hercules dan satu pesawat rumah sakit, Selandia Baru mengirimkan satu Hercules, dan Singapura mengirimkan empat helikopter terdiri dua Super Puma dan dua Chinook.Hingga kini Indonesia telah mengeluarkan 50 flight clearance untuk mempercepat bantuan kemanusiaan. Indonesia telah menerima bantuan dari 18 negara dan organisasi kemanusian melalui 42 penerbangan dan telah dikirim melalui Bandara Polonia Medan dan Bandara Iskandar Muda Banda Aceh. Sebagian besar bantuan tersebut berupa barang. (gtp/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads