Tak lama setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Jepang mengaku kalah kepada sekutu. Seluruh tentara Nippon yang ada di Indonesia ditarik pulang. Namun ada yang memilih bertahan, salah satunya Rahmat Shigeru Ono.
Pria bernama asli Sakari Ono itu memutuskan tinggal di Indonesia bersama 324 tentara lainnya. Mereka tak mau pulang karena kalah perang, sebagian lagi karena sudah memiliki keluarga orang Indonesia.
"Salah satu yang masih hidup sekarang ya Rahmat Shigeru Ono, usianya sekarang 95 tahun," kata sejarawan LIPI Asvi Marwan Adam, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (5/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1950 dia keluar dari kemiliteran Indonesia dan menikah dan menjadi petani hidup sederhana dan kekurangan. Meski, belum menjadi WNI, Rahmat Shigeru Ono banyak mendapat perhargaan pada tahun 1958 dari kemiliteran Indonesia. Rahmat resmi dinyatakan sebagai WNI di tahun 1962.
Di Batu, Ono memilih menjadi petani apel. Hanya saja pekerjaan yang digelutinya sejak puluhan tahun lalu itu terhenti beberapa tahun lalu, setelah Ono merasa tak kuat lagi menjadi petani.
Menurut Asvi, tentara Jepang lainnya pulang ke negara asal mereka setelah sempat ditampung di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Hingga kini, pulau tersebut masih dijadikan area penampungan bagi pengungsi atau manusia perahu.
(mad/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini