Saat 'Little Boy' Meratakan Hiroshima 69 Tahun Lalu

69 Tahun Hiroshima

Saat 'Little Boy' Meratakan Hiroshima 69 Tahun Lalu

- detikNews
Rabu, 06 Agu 2014 06:03 WIB
Little Boy (getty images)
Jakarta -

Namanya boleh saja terkesan imut, 'Little Boy'. Namun efek yang ditimbulkan bom atom uranium itu tidak sekecil julukannya. Bom itu meratakan kota Hiroshima 69 tahun lalu dan meninggalkan luka yang tak akan pernah bisa hilang selamanya.

Peristiwa mengerikan itu berlangsung pada pukul 08.15 waktu setempat, tepat pada 6 Agustus 1945. Pesawat AS bernama Enola Gay yang dipiloti Kolonel Paul Tibbets, dengan rekannya Mayor Thomas W. Ferebee dan navigator Theodore Van Kirk, menjatuhkan bom seberat 64 kg ke Hiroshima.

Bom itu dijatuhkan dari ketinggian 31 ribu kaki dan meledak di titik 1.900 kaki. Meluapkan sebuah gumpalan asap nuklir hebat yang menyasar apa pun di sekitarnya dalam radius 1,6 kilometer. Awalnya, target bom tersebut adalah jembatan Aioi, namun karena angin kencang, target yang dikenai akhirnya sebuah klinik bernama Shima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak AS memprediksi, 12 kilometer persegi bagian dari kota itu hancur total. Pemerintah Jepang menyatakan, 69 persen gedung-gedung di Hiroshima hancur dan 6-7 persen mengalami kerusakan parah.

Bagaimana dengan korban? Laporan saat itu mencatat, korban tewas dalam ledakan hebat tersebut mencapai 140 ribu orang lebih. Sebagian besar korban tewas saat ledakan terjadi, namun tak sedikit yang menghembuskan nafas terakhir beberapa hari kemudian karena radiasi dan efek luka bakar. Banyak korban dari warga sipil.

Lebih dari 90 persen dokter dan perawat di Hiroshima terbunuh atau luka. Karena itu, pertolongan pertama pada para korban sangat sulit diberikan. Salah satu dokter yang selamat, Terufumi Sasaki, tetap bertugas, meski dalam kondisi shock.

Di antara para korban, ada juga 12 tahanan warga AS yang berada di markas militer Chugoku. Lokasinya sekitar 1.300 kaki dari pusat ledakan.

Tiga hari kemudian, ledakan bom atom juga terjadi di Nagasaki. Jumlah korbannya tak kalah banyak, mencapai 80 ribu jiwa. Kesedihan warga negeri sakura pun berlanjut.

Dua peristiwa memilukan ini menandai berakhirnya perang Dunia Kedua antara sekutu dan Jepang. Nippon mengaku kalah tepat pada 15 Agustus 1945 kepada sekutu.

Kini, 69 tahun kemudian, sisa-sisa peristiwa pengeboman itu masih terasa. Sejumlah korban masih merasakan dampaknya. Untuk mengenang kejadian tersebut, sejumlah warga di belahan dunia menggelar seremoni khusus.

Salah satu negara yang membuat seremoni itu adalah Skotlandia. Mereka menggelar acara penghormatan di sejumlah titik, mulai di gedung parlemen di Glasgow, hingga di Edinburgh. Selain itu, suara-suara penolakan penggunaan senjata nuklir pun masih disampaikan, termasuk di Hiroshima.

(mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads