Apa itu batu akik celup. Pada dasarnya adalah batu akik asli namun kemudian diberi warna sehingga warnanya berubah sesuai keinginan pembuatnya. Motifnya bila dijual di pasaran bisa lebih tinggi atau mahal harganya karena mirip sekali dengan batu akik yang asli bukan diwarnai.
Berdasarkan penelusuran detikcom ke sejumlah pedagang batu akik di Yogyakarta dan sentra pengrajin batu akik di Gombong, Jawa Tengah dan Donorojo Pacitan Jawa Timur. Biasanya menggunakan batu jenis agate untuk membuat batu akik celup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapula yang diberi warna hijau, batu akik berubah jadi warna hijau yang cerah dan menaril. Adapula yang diberi pewarna warna merah muda atau oranye kemudian berubah menjadi batu akik jenis Yaman dan sebagainya.
"Batu yang di celup ini ada yang saya peroleh dari Jawa Timur dan Jawa Tengah," ungkap Soleh salah satu pedagang batu akik asal Jawa Timur kepada detikcom di Pasar Kotagede, Selasa (5/8/2014).
Menurut dia, batuan agate ini dibeli dengan harga murah sekali setiap kodi atau per 20 biji. Biasanya membeli batu agate sudah jadi warna putih dari pengrajin dengan harga Rp 5 ribu/biji. Setelah diproses dengan pewarnaan selama lebih kurang 24 jam, batu yang sudah berubah warnanya itu bisa dijual dengan harga di atas Rp 25 ribu/biji.
"Ini biasa dijual kepada orang-orang yang baru suka batu akik. Mereka tidak tahu kalau itu diwarnai," katanya.
Menurut dia, untuk mengetahui mana batu asli dengan batu diberi warna cukup mudah. Pertama bisa diketahui dengan cara melihat atau menerawangnya di sinar matahari. Tingkat kejenihan batuan agate dari Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak sejernih batuan dari Kalimantan yang seperti kristal.
Batuan dari Luk Ula Kebumen, Wonogiri, Pacitan itu bila diterawang seperti agak buram warnanya atau mengandung unsur kimia tertentu atau seperti ada minyaknya. Tidak sejernih batu kecubung Kalimantan.
"Setelah diberi warna batu akik ini tidak terlihat memancarkan sinar, agak redup. Setelah lama dipakai warna akan luntur atau pudar menjadi warna aslinya," katanya.
Sementara itu untuk batu jenis Tapak Jalak yang juga banyak dicari oleh para kolektor. Batu tapak jalak ini dipercaya bisa membuat orang kebal senjata bagi yang memakainya. Untuk batu tapak jalak dengan motif ada tanda silang di batuan tersebut.
Batuan ini sebagian besar banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Kebumen berwarna putih dengan tanda silang warna coklat atau merah. Sedangkan batu jenis tapak jalak yang paling banyak dicari dengan warna dasar hitam dengan garis silang warna coklat atau putih.
Nah untuk jenis ini yang paling banyak dipalsukan adalah dengan cara membelah atau mengiris batu kemudian batu dilem dengan batu warna lain bisa putih atau coklat. Setelah jadi baru digosok sehingga benar-benar mirip batu tapak jalak asli.
"Kalau di Pacitan batu tapak jalan kebanyakan warna putih atau coklat kalau hitam sangat jarang. Kalau ada bisa jadi batu tapak jalak buatan pengrajin," ungkap Suparman salah satu pengrajin di Donorojo Pacitan.Â
(bgs/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini