'Kalau Orang Sudah Naksir Batu Akik, Berapa pun Harganya Pasti Dibayarin'

'Kalau Orang Sudah Naksir Batu Akik, Berapa pun Harganya Pasti Dibayarin'

- detikNews
Selasa, 05 Agu 2014 11:55 WIB
Jakarta -

Budi Setiawan (27) atau Budeng, sudah dua tahun ini membuka lapak di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Tapi soal perbatuan, dia sudah khatam. Menurut dia, pehobi batu semakin hari semakin bertambah, mulai dari remaja hingga orang tua.

Budeng menjelaskan, batu terbagi menjadi dua kategori. Yaitu permata dan akik. Batu permata memiliki empat tingkatan, berlian, zamrud, ruby (mirah delima) dan shafir. Sedangkan batu akik, seperti Bacan, kalimaya, nilam panca warna dan lainnya.

Harga batu akik tidak dapat dipastikan. Sebab memiliki faktor ketertarikan. Jika seseorang telah tertarik, maka berapa pun harga yang ditawarkan, akan tetap dibayarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga batu itu gelap. Kayak harga burung. Kalau orang udah naksir, berapa pun dibayarin sama dia. ‎Batu itu, semakin lama semakin jadi, dan semakin mahal harganya. Saya gak bisa nyebut matokin berapa harganya," ujar dia saat ditemui, Senin (4/8/2014) malam.

Kendati begitu, untuk harga bongkahan batu yang masih berbentuk bahan, harga tiap bongkahan bergantung dari kualitas batu. Mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Budeng mengamini, saat ini yang sedang laris dan banyak dicari orang adalah batu jenis Bacan. Harganya ‎mencapai jutaan rupiah dan terus 'liar'. Bukan tanpa sebab batu Bacan kini naik 'naik daun'. Kata Budeng, Presiden SBY pernah terlihat memakai batu cincin jenis Bacan sehingga memberi dampak pada jenis batu tersebut.

"Setahunan ini, Bacan yang lagi naik. Sejak SBY pakai Bacan. Waktu dia (SBY) pidato atau ceramah, memang sih saya lihat dia pakai bacan. Tapi harga batu itu musiman, entar juga turun lagi. Dulu bacan itu nggak harganya, dipakai SBY langsung jadi naik, entar juga bakal turun lagi," katanya.

Soal alasan orang memburu cincin, Budeng menjelaskan, tidak ada khasiat tertentu pada sebuah cincin sehingga orang memburunya. Cincin hanya sebagai perhiasan. Sebab kaum pria dalam ajaran agama islam‎ dilarang memakai perhiasan emas.

"Cuma perhiasan, karena laki-laki kan gak boleh pakai emas. Nggak ada itu buka aura atau yang lainnya, ya kecuali diisi sama orang yang pintar," katanya.

Kendati begitu, Budeng senang menggeluti usaha batu akik ini. Dari sini, ia dapat menafkahi keluarga dan kedua anaknya. Menurutnya, jika mengerjakan pekerjaan yang disukai, maka akan dapat 'enjoy' menjalani pekerjaan itu.

"Saya hobby batu, jadi ya senang aja usaha gini," ujarnya.

(idh/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads