Tradisi Masangin dan Beringin Kembar di Alun-alun Kidul Yogya yang Terbakar

Tradisi Masangin dan Beringin Kembar di Alun-alun Kidul Yogya yang Terbakar

- detikNews
Senin, 04 Agu 2014 09:29 WIB
Foto: Dicky (detikcom)
Jakarta -

Salah satu dari dua pohon beringin kembar yang ada di alun-alun kidul (alun-alun selatan) Yogyakarta, terbakar. Percaya tak percaya, sepasang pohon tersebut, selama ini memiliki mitos, seolah bisa memprediksi mengenai jalan hidup seseorang.

Alun-alun kidul yang selama ini dikenal dengan sebutan alkid, menjadi titik teramai di komplek keraton yang dikunjungi wisatawan selain alun-alun lor. Kebanyakan pelancong yang datang ke alkid, setidaknya pernah mencoba tradisi masangin: yakni menutup mata dan mencoba berjalan untuk melintasi celah di antara dua beringin.

Jarak antara dua pohon beringin tersebut memang cukup lebar. Namun dengan mata tertutup, untuk dapat melintasi celah tersebut, bukan perkara mudah. Tak sedikit yang gagal, melenceng ke arah samping atau bahkan nyasar ke jalanan yang mengitari alkid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi yang disebut Masangin itu sudah ada sejak masa-masa awal Kesultanan Yogyakarta. Masangin biasa dilakukan tiap malam 1 suro, saat ritual Topo Bisu dilakukan. Pada masa itu, para prajurit dan abdi dalem mengelilingi benteng dan tidak boleh mengucap 1 kata pun. Berbaris rapi mengenakan pakaian lengkap adat Jawa, mereka berjalan dari halaman Kraton menuju pelataran alun-alun. Melewati kedua pohon beringin tersebut.

Berdasarkan mitos yang beredar di masyarakat, merujuk pada tradisi masangin itu, orang yang berhasil melewati beringin kembar dengan mata tertutup berarti hatinya bersih dan lapang. Hal itu diyakini untuk mengalap berkah dan meminta perlindungan dari banyaknya serangan musuh. Dari situlah mitos mulai berkembang. Kalau bisa melintasi dua pohon beringin kembar itu dengan mata tertutup, semua permintaan kita akan dikabulkan.

Namun pada malam tadi, salah satu dari dua beringin kembar tersebut terbakar. Belum diketahui apa penyebab kebakaran ini. Berdasarkan informasi awal, api muncul dari rongga yang ada di bawah pohon tersebut.

(fjr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads