"Sampai sekarang belum terima sama sekali permintaan dari lembaga yang bersangkutan untuk menurunkan video tersebut," kata Kepala Humas dan Informasi Kemenkominfo Ismail Cawidu saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (2/8/2014).
Secara prosedur, Ismail menjelaskan, penurunan atau blokir video yang ada di Youtube tidak dilakukan secara pro aktif oleh Kominfo. Berbeda dengan kontain internet yang berisikan pornografi, blokir bisa dilakukan meski tanpa ada permohonan kepada Internet Service Provider (ISP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari permohonan itu, pihaknya akan menganalisa dan selanjutnya mengirimkan permintaan blokir kepada ISP. "Prosesnya cepat, tidak lama," kata Ismail.
Deputi bidang Kerjasama Internasional Harry Purwanto mengatakan, munculnya video yang berisi ajakan untuk berjihad di Suriah bukan kali pertama terjadi.
"Dulu-dulu pernah ada, tahun 2013. Ketika Suriah awal bergejolak, dalam video itu disebutkan mereka yang tidak berani ke Suriah dianggap pengecut," kata Harry. Seiring waktu, video tersebut akhirnya diblokir.
Sebuah video yang diduga dirilis ISIS tersebar di YouTube. Dalam video itu, ada pria yang disebut bernama Abu Muhammad Al Indonesi. Di video berdurasi sekitar 7 menit itu, dengan memakai bahasa Indonesia dia mengajak berbaiat dengan ISIS.
Video yang diunggah pada 31 Juli lalu sempat membuat ramai. Tak diketahui jelas di mana video itu dibuat, tapi disinyalir bukan di Indonesia. Pria yang berbicara monolog itu dikelilingi pria lainnya yang bersenjata lengkap. Belum diketahui juga identitas mereka yang berada dalam video itu.
ISIS merupakan sebuah gerakan bersenjata yang muncul di Syiria dan sekarang mereka menguasai sejumlah kawasan di Irak. Al Baghdadi adalah pemimpin kelompok yang sudah memproklamirkan kekhalifahan Islam ini. Selain orang Indonesia, ISIS juga merilis video lainnya dengan menggunakan orang dari sejumlah negara.
(ahy/ndr)











































