Kapal feri yang tenggelam di Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah, menewaskan 10 orang dan 9 lainnya hilang. Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang menduga feri melebihi kapasitas.
"Saya cek berapa kapasitas feri dan siapa yang bertanggungjawab. Tapi yang lebih penting saat ini upaya penyelamatan," tegas Teras Narang saat dihubungi detikcom, Selasa (29/7/2014) malam.
Teras menerangkan, mulai dari Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, tim penanggulangan bencana dengan bantuan penuh TNI dan Polri sudah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga malam ini, data manifest kapal terdapat 60 orang penumpang. Sebanyak 42 diantaranya berhasil ditemukan selamat, 10 orang meninggal dan 9 hilang. Apabila diteliti lebih jauh, jumlah korban sementara melebihi manifest penumpang.
"Betul (data itu). Ini memang kapal angkutan masyarakat meski tidak seperti umumnya kapal feri. Ini harus benar-benar teliti, jangan sampai ada kekeliruan, jangan ada kelebihan muatan," ungkapnya.
"Itu data sementara ya, karena tim masih bekerja. Ini menjadi perhatian serius saya terlebih masih suasana lebaran. Jauh hari saya sudah tekankan, wanti-wanti, jangan sampai kelebihan kapasitas. Ini selalu jadi perhatian serius kita," tutupnya.
Feri penumpang rute Panamas tujuan Kapuas, tenggelam di perairan Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (29/7/2014) pagi tadi sekitar pukul 09.15 WIB. Data Posko SAR yang disampaikan Basarnas Kantor SAR Banjarmasin Kalimantan Selatan yang memiliki wilayah kerja Kalsel-Kalteng menyebut data manifest 60 orang, 42 selamat, 10 meninggal dan 9 hilang.
Sebanyak 20 unit motor juga tenggelam di sungai beserta feri nahas itu. Upaya pencarian tim SAR gabungsn dijadwalkan dilanjutkan pada hari Rabu (30/7/2014) pagi besok pukul 05.00 WIB.
(vid/vid)