Rini menjelaskan, bantuan dapat diberikan menggunakan kupon dengan nilai nominal Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, Rp 3 ribu, Rp 2 ribu, Rp 1 ribu dan Rp 500.
"Saya khawatir perusahaan tidak percaya karena ada main di belakang ditilep. Makanya nggak jarang perusahaan yang turun langsung ke lapang bencana sendiri, padahal lebih efisien kalau bisa dari PMI," ujar Ahok di Balai Agung DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Disinyalir ada beberapa oknum cetak kupon palsu. Makanya sempat kepikiran lagi saya nggak mau ada kupon tapi less cash society, sebuah konsep hidup yang mengurangi cash. Pak Jokowi pun mengarahkan Jakarta jadi model. Nanti kalau dia jadi presiden akan meminta seluruh pemda untuk mengurangi transaksi kontan," paparnya.
Tak berhenti di kupon saja, Ahok juga mensinyalir ada tangan-tangan jahil bermain di balik kegiatan mulia seperti donor darah yang dilakukan PMI. Dia ingin calo-calo di balik itu bisa diberantas.
"Itu saja sudah bikin skt hati rakyat aplg kl pmi diselewengkan ini marahnya luar biasa dan dosanya juga luar biasa. Kita harapkan PMI, donor darah ini nggak ada lagi calo-calo. Banyak hal-hal seperti ini yang mau kita berantas," kata Ahok.
"Saya minta dukungan penuh dari Bapak (Jokowi) untuk mendorong kepolisian dan kejaksaan supaya nggak ada yang memeras saya untuk kebijakan-kebijakan daerah agar lebih cepat," pungkasnya.
(aws/ndr)