Please deh Bang Yos, Batalkan Pesta Tahun Baru...
Kamis, 30 Des 2004 12:28 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang dijadwalkan membuka pesta kembang api dalam perayaan malam tahun baru di Ancol pada Jumat malam besok, didesak untuk membatalkan kegiatan hura-hura tersebut."Please deh Pak, jangan cari muka dengan dalih perayaan pesta kembang api segala! Lebih indah uang untuk biaya pesta tahun baru dan kembang api itu disumbangkan untuk korban bencana alam," tulis Retno Wijayanti dalam emailnya pada detikcom, Kamis (30/12/2004).Pembaca juga menyerukan agar para kepala daerah dengan kesadaraan diri membatalkan pesta malam yahun baru. Seperti yang dinyatakan Adept A. Lenggana W. "Saya sangat setuju dengan langkah prihatin yang ditempuh pemerintah negara tetangga kita untuk membatalkan seluruh acara tahun baru.""Presiden SBY yang telah menetapkan bencana di Aceh sebagai bencana nasional seharusnya dengan mudah dapat dimengerti oleh pembantu-pembantunya (termasuk gubernur, walikota, bupati, camat, lurat, RW, RT yaaa) untuk menterjemahkannya secara bijak. Termasuk dengan membatalkan segala acara kemewahan menyambut tahun baru. Bijak dan terpujilah para kepala daerah/wilayah yang mengalihkan dana pesta tahun barunya kepada korban bencana alam di ujung barat dan timur Indonesia. Semoga hati nurani masih menang di atas kepentingan golongan dan bisnis."Berikut email pembaca lainnya:Imem:Sudah selakyaknya Indonesia sebagai negara yang paling menderita dalam bencana ini menghindari segala kegiatan-kegiatan yang berbau hura-hura. Mungkin Gubernur Sutiyoso perlu bekaca sedikit, bagaimana perasaan beliau apabila bencana tsunami terjadi di Jakarta dan daerah-daerah lain tetap merayakan acara tahun baru?Sebaiknya semua biaya acara tahun baru baik yang di Ancol dan Gelora Bung Karno disumbangkan ke saudara-saudara kita yang di Aceh. Kita harus bertanya pada diri sendiri masih pantaskah kita bersuka ria sementara saudara-saudara kita, jangankan merayakan tahun baru, mungkin untuk minum atau pun makan pun mereka sudah kesulitan.Alasan bahwa para event organizer sudah membooking artis, takut merugi, komitmen terhadap artis dan penonton, adalah alasan yang tidak masuk akal. Paling-paling mereka hanya mengalami sedikit kerugian.Maz RaviKalau masalah nggak peka, pejabat kita mungkin jagonya. Maklumlah setiap kegiatan pasti ada hitung-hitungannya berapa yang akan masuk ke kantong pribadi, jadi ya maklum saja kalau mereka tetap ngotot untuk melaksanakan perayaan tahun baru. Mungkin kalau keluarganya yang keterjang tsunami barulah mereka-mereka ini akan sedikit lebih peka.. Tapi ingatlah! Semuanya ada hitung-hitungannya, mudah-mudahan mereka-mereka ini akan menerima balasan atas "kebijaksanaannya" yang menyakitkan ini.Reza BP:Menurut saya lebih baik pemerintah mengeluarkan statemen resmi untuk mengubah konten pesta tahun baru. Momentum pesta bisa diubah menjadi ajang do'a bersama, dan menghilangkan unsur hura-hura. Ibadah bersama lebih baik daripada sendiri-sendiri bukan?Gunadi:Rupanya pemerintah kita belum sadar juga! Bukan ancaman sih, bila pesta tutup tahun baru tetap digelar, kita tunggu azab apa lagi yang akan ditimpakan Allah kepada bangsa kita. Naudzubillah.Agus Karya:Saya sangat sependapat bila acara tahun baru yang dirayakan dengan hura-hura dibatalkan karena terkesan bahwa tidak peduli akan penderitaan saudara-saudara kita yang berada di Aceh, karena sebagai negara yang banyak mengalami korban, sebaiknya pemerintah cepat dan tanggap untuk melarang segala bentuk aktivitas penyambutan tahun baru yang diadakan dengan hura-hura.Seharusnya masyarakat harus sadar bahwa bencana itu benar-benar dekat dengan kita, seperti halnya tetangga kia sedang mengalami musibah kitapun pasti akan ikut mengalami kesedihan akan derita mereka sehingga kita tidak akan melakukan sesuatu yang dapat menambah penderitaan dan menyinggung meraka.Bila penyambutan acara tahun baru tetap diadakan dengan hura-hura maka jelas bahwa sebagian bangsa Indonesia telah kehilangan hati nurani dan tidak peduli apa yang sedang terjadi dengan saudara-saudaranya sendiri.B>Andar S:Saya cuma ingin mengingatkan, kejadian Aceh jelas peringatan buat manusia yang sadar bahwa kita sudah bertindak keterlaluan. Jadi sadar, penghujung tahun bukan untuk dirayakan tapi direnungi, tidak usah dipestakan.Sadar, yang banyak berbuat dosa itu kita, tapi mereka-mereka yang menjadi korban atas murkanya Allah. Jadi gak perlu pesta tahun baru, pikirkan saudara-saudara kita itu, buat apa bersenang-senang. Ingat mungin esok harinya kita yang bernasib seperti mereka.Nur Suci:Wahai Saudara-saudaraku stop hura hura di kala saudara-saudara kita di Aceh, Sumut dan Nabire menangis. Coba bayangkan kalau bencana itu terjadi pada diri dan keluarga kita. Apa yang akan kalian perbuat? Sadarlah wahai saudaraku ini semua peringatan bagi kita untuk insropeksi diri. Telah banyak dosa yang pernah kita perbuat. Lebih baik kita berdoa untuk saudara kita yang tertimpa musibah pada khususnya dan untuk keselamatan diri kita pada umumnya semoga Allah selalu melindungi kita. Mari kita renungkan seberapa amalan baik yang kita perbuat. Sekali lagi, janganlah tertawa di saat saudara kita menangis..Nurachmad:Saya sangat setuju sekali apabila pesta tahun baru 2005 diatiadakan kali ini. Jakarta adalah sebagai barometer daerah-daerah lain. Kalau Jakarta mengadakan pesta kembang api pada pergantian tahun nanti, itu membuat kita yakin bahwa sebenarnya Jakarta itu tempatnya orang-orang tidak bermoral.Sutiyoso, cobalah Anda bayangkan seandainya musibah ini menimpa keluarga dan famili Anda. Ke mana Anda akan mencari? (Di tempat pesta?).
(nrl/)