Momen murkanya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di kantor Satuan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (Satpel PKB) Kedaung Angke, Jakarta Barat, masih menjadi buah bibir hingga Kamis (24/7/2014). Didampingi oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto, Ahok menantang PNS Dishub yang bekerja di tempat kir kendaraan umum dan kendaraan berat itu untuk jujur.
Dalam inspeksi mendadak yang berlangsung Rabu 23 Juli 2014 itu, Ahok banyak berbicara dengan nada tinggi. "Kita tahu kok berapa yang dicolong di sini. Kalau Bapak tidak mau jujur ya sudah, kita pecatin semua PNS di sini. Pasti ada alirannya. Kalau tidak mau jujur, kalau jawab tidak tahu, ya saya nanti juga akan bilang tidak tahu kalau anda dipecat. Gampang kan?" bentak Ahok yang tak lama lagi menjadi DKI-1 ini.
Mendengar bentakan Ahok, petugas di tempat pun diam seribu bahasa. Hanya kata-kata, "tidak tahu," yang keluar dari mulut Penanggung Jawab Kepala Satpel PKB Kedaung Angke Syafei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah saya pecat-pecatin gugat saja saya. Saya tantang kok. Nanti saya juga laporkan kasus ini ke pencucian uang biar masuk penjara. Bisa ke belakang buntutnya ini," ucap Ahok dengan suara lantang.
Mantan Bupati Belitung Timur itu kemudian memaparkan modus yang kerap dilakukan oleh petugas uji kir. Pemaparan itu didasarkan oleh pengalaman dia di birokrat dan sebagai pengusaha.
"Ini biasanya alirannya lewat honorer. Jadi kalau ketahuan nanti yang dipecat cuma honorer. Jadi si honorer bilangnya, 'ini cuma sampai di saya saja kok.' Kalau honorer dipecat kan mereka bisa cari kerja lagi. Tapi kalau sekarang kita akan polisikan. Jadi dia bisa bernyanyi dan ketahuan itu alirannya ke mana-mana saja," papar Ahok.
Pernyataan Ahok soal memolisikan PNS yang telibat dalam uji kir itu pun disambut anggukan kepala Bambang Widjojanto. Bilamana terbukti melakukan pencucian uang, maka seluruh harta milik PNS yang terlibat akan disita hingga habis.
(bpn/nrl)