"Jokowi inginnya saya jadi model provinsi. Jadi apa yang dikerjain di pusat, Beliau kan sudah punya program ya di pusat. Jadinya Beliau ingin saya eksekusi," kata Ahok di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2014).
Ahok mencontohkan beberapa hal yang dimandatkan Jokowi, seperti mengurangi penggunaan transaksi uang dalam hal apapun (less case society), BBM, penertiban serta pemanfaatan jalan inspeksi sungai, reklamasi pulau, penertiban jaksa dan polisi dalam menangani kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok juga membeberkan beberapa program prioritas yang akan dilaksanakannya. Dari segi infrastruktur, dirinya ingin membenahi jalan layang, termasuk jalanan inspeksi sungai, inspeksi kereta dan jalan bawah layang.
Sementara dari segi birokrasi, Ahok akan menerapkan sistem poin bagi PNS sehingga orang yang menerima tunjangan kinerja daerah (TKD) diberikan poin agar jelas.
"Dari sisi SDM, Beliau bilang akan hadapi bonus demografi 2025. Itu kita siapkan beasiswa pada anak-anak harus ada payung hukumnya. Jadi betul-betul ada Perda yang memayungin sehingga nggak ada lagi anak-anak Jakarta yang putus sekolah," jelasnya.
Terakhir, Jokowi berpesan agar Kota Tua dapat menjadi pusat wisata Ibukota. Ahok juga berkeinginan untuk mempercantik lagi Pulau Seribu sehingga tampilannya menyerupai Maldive dan Dubai.
"Maunya Pak Jokowi itu, Jakarta itu bukan jadi kota modern semua tapi kampung deret juga masih tetap ada. Beliau berharap saya bisa selesaikan itu, termasuk ASEAN Games juga. Saya sudah laporkan ke Beliau, saya akan selesaikan apalagi kalau Bapak jadi Presiden karena ada polisi ada jaksa, di-back up berarti kan," pungkasnya.
(aws/aan)











































