"Munas Golkar tetap 2015," kata Ical di kediaman Agung Laksono, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (23/7/2014).
Ical menegaskan kalau suara DPD di daerah yang menjadi penentu pelaksanaan Munas. Namun, sejauh ini menurutnya belum ada desakan agar Munas dipercepat menjadi Oktober 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, di tempat sama, politikus senior Golkar, Andi Mattalatta menyebut kalau partainya wajib menggelar Munas. Menurutnya, Ical tidak perlu takut karena Munas bukan sebagai ajang untuk menggusurnya dari posisi ketua umum. Tapi, kata dia, Munas ini sebagai ajang konsolidasi untuk evaluasi partai Golkar yang terpuruk karena hasil Pileg. Begitu pun evaluasi terkait posisi Golkar di Koalisi Permanen.
"(Munas) Wajib kecuali manajemen usaha dagang enggak ada munas. PT Tbk saja ada RUPS. Munas ini adalah forum untuk konsolidasi hasil Pilpres, terus arah koalisi. Jadi, pasca Munas ini bisa saja itu diperpanjang lagi," ujarnya.
(hat/rvk)











































