Dalam wawancara yang dilakukan via telepon pada Kamis (10/7) lalu, Husin menegaskan siap diaudit terkait hasil quick count yang memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kala itu, hasil hitung cepatnya ditayangkan di tvOne bersama empat lembaga survei lain. Dia memprediksi suara Prabowo-Hatta 52,05% dan Jokowi-JK 47,95%.
Hasil ini berbeda dengan mayoritas lembaga survei lain. Sedikitnya ada 8 lembaga survei independen mencatat kemenangan untuk Jokowi-JK. Tak pelak, tudingan manipulasi dan abal-abal pun sempat bergulir kepada Puskaptis, terutama di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau diaudit kapan aja kami siap. Mau subuh kek, magrib, atau kapan, kita siap. Kita lembaga profesional bukan abal-abal," kata Husin.
"Sekarang semua lembaga survei itu bertanding berani nggak. Semua duduk bareng sama-sama bikin pernyataan. Kalau hasil resmi KPU Jokowi menang, saya siap membubarkan Puskaptis," ucap Husin.
"Sebaliknya, kalau lembaga lain itu yang salah, harus berani juga membubarkan diri atau dibubarkan. Dari situ nanti masyarakat bisa melihat mana lembaga yang kredibel. Itu yang fair," sambung Husin.
Ucapan Husin belakangan tidak terbukti. Dia tidak hadir saat diundang oleh Perhimpunan Lembaga Survei dan Opini Publik (PERSEPI) untuk diaudit. Alasannya, belum ada hasil real count dari KPU yang keluar.
Bagaimana dengan janji Husin? Saat dihubungi detikcom pada Selasa (22/7) sore, Husin tak mau memberikan jawaban. Dia mengaku hendak buka puasa.
"Dari mana ini? saya mau buka puasa," ucapnya di ujung telepon.
(mad/imk)











































