Wamenhub Bambang Susantono mengatakan, ada tiga rute pengalihan arus yang diberlakukan saat ini. Pertama, untuk kendaraan kecil bisa melewati jalur lokal. Jalannya memiliki lebar 4 meter. Meski arus macet, namun jalan tersebut satu arah, sehingga bisa bergerak.
"Muternya 20 kilometer," kata Bambang di kantor Kemenkeu, Jl Pejambon, Jakpus, Senin (21/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, jalur lintas selatan untuk kendaraan berat. Bambang tidak menyebutkan berapa lama waktu tempuh dan jarak yang harus dilalui.
Yang pasti, dia menyebut bakal ada tambahan waktu 3-4 jam saat arus puncak mudik nanti. Data Kemenhub, ada 44 ribu kendaraan melintasi Pantura dalam kondisi normal. Jumlahnya bertambah tiga kali lipat saat musim mudik.
"Ada kepadatan dan iring-ringan macet. Ada pengaturan polisi dan pemerintah setempat hal itu bisa diantisipasi," tegasnya.
Sejumlah pembaca detikcom, mengatakan imbas proyek perbaikan jembatan Comal membuat macet di beberapa titik. Estu, pada Minggu (20/7) kemarin naik bus dari Bandung menuju Semarang, namun dia terjebak macet di Pejagan.
Sama halnya dengan cerita Purwo Imam Istoyo, warga Slawi, Kabupaten Tegal, pergi ke Batang, Sabtu (18/7) lalu. Saat itu, jalan tengah macet-macetnya karena jembatan Comal sama sekali tak bisa dilewati. Apalagi truk besar masih diizinkan lewat. Purwo butuh waktu 10 jam untuk sampai Batang. Padahal biasanya hanya butuh dua jam.
Bagaimana dengan perjalanan Anda saat ini menuju Jawa Tengah? Silakan laporkan kondisi terkini ke redaksi@detik.com dan pasangmata.com. Jangan lupa sertakan foto lokasi dan nomor kontak Anda.
(mad/nwk)











































