Duet Joko Widodo dan Eks Ketum Golkar Jusuf Kalla memenangkan real count sementara KPU. Sinyal JK bakal membawa partai Golkar ke barisan pendukung Jokowi pun menguat.
JK memang sudah menegaskan tak akan mengambil alih Golkar. Namun bukan tidak mungkin JK menempatkan orang kepercayaannya untuk memimpin Golkar. JK pun kini sudah mulai bersuara lantang soal Munas Golkar yang perlu dipercepat.
"Saya tidak punya pilihan, saya bukan orang yang menentukan siapa ketua. Tapi ini kan masalah aturan partai yang harus ditaati, bahwa Munas itu setiap 5 tahun," terang JK di Jakarta, Senin (21/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini Ketum Golkar Aburizal Bakrie memang berpendirian bahwa Munas Golkar bakal digelar pada 2015. Ical bahkan sudah mengumpulkan DPD I Golkar di acara buka bersama dan para loyalis Ical memang menegaskan Munas tetap digelar tahun 2015.
Namun kabarnya internal Golkar bergejolak cukup kuat. Memang Golkar juga punya bargaining position bagi Jokowi, yakni untuk memperkuat bangunan koalisi di DPR. Dengan tambahan Golkar maka koalisi pendukung Jokowi-JK sudah lebih dari 50% dan cukup kuat untuk mengamankan pemerintahan.
JK sendiri terus menyerukan Munas harus digelar tahun ini. JK bahkan berani menyebut kriteria caketum Golkar pengganti Ical. "Yang pertama dia harus kader Golkar yang baik, kemudian dia mengetahui mendalam dan memiliki pengalaman di partai, dan yang paling penting tentu didukung oleh daerah, jadi selama ini harus dekat dengan daerah," terang JK di Jakarta, Senin (21/7/2014).
JK juga menjelaskan tak terpatok calon Ketum itu harus dari kelompok mana, yang terpenting memiliki kriteria seperti disebutkan. JK pun berani menantang apakah AD/ART lebih kuat dari rekomendasi Munas VIII Golkar tahun 2009 yang menjadwalkan Munas pada tahun depan.
"Tinggal kita lihat yang mana lebih kuat, antara AD/ART dengan rekomendasi, kan AD/ART, dan rekomendasi itu sendiri berbunyi bahwa kalau terjadi dua kali pilpres, maka waktu itu tidak cukup utk mempersiapkan Munas, tapi kan sekarang cuma sekali, otomatis rekomendasi itu batal," tutupnya.
Mampukah JK membawa Golkar ke Jokowi dan siapa putera mahkota yang bakal dipasang JK di posisi Ketum Golkar?
(van/trq)











































