Jakarta - Tsunami sudah menelan 60 ribu jiwa manusia. Tapi adakah hewan yang mati diterjang gelombang mematikan itu? Benarkah hewan punya
sixth sense sehingga bisa 'membaui' tsunami?Sebuah fakta yang menggelitik rasa ingin tahu manusia itu muncul di kalangan pejabat margasatwa Sri Lanka seperti dilaporkan
Reuters, Rabu (29/12/2004).Bukannya apa-apa, sudah sekitar 22 ribu orang ditemukan tewas akibat tsunami di Sri Lanka. Tapi tidak satupun bangkai hewan yang ditemukan para petugas penyelamat.Padahal, gelombang raksasa itu menerjang hingga 2 mil ke pedalaman Taman Nasional Yala sehingga memporak-porandakan bagian tenggara. Taman ini merupakan margasatwa terbesar di Sri Lanka dan rumah bagi ratusan gajah liar dan macan tutul."Hal yang aneh adalah, kami tidak memiliki catatan mengenai binatang yang mati. Tidak ada gajah yang mati, bahkan tidak ada satupun kelinci yang mati," kata Wakil Direktur Departemen Margasatwa Nasional HD Ratnayake."Saya pikir, hewan-hewan itu bisa merasakan adanya bencana dan malapetaka. Mereka memiliki indera keenam. Mereka tahu kapan hal-hal semacam itu terjadi," lanjutnya.Gempa dan gelombang tsunami berkekuatan 9,0 magnitude terjadi di Samudera Hindia pada 26 Desember 2004. Gelombang raksasa setinggi 5 meter menghantam Sri Lanka. Bahkan gelombang hingga setinggi 30 meter menghajar Provinsi Aceh, Sumut, dan Kepulauan Nias di Indonesia. Kota Meulaboh di Aceh merupakan daerah yang paling dekat dengan pusat gempa. Hingga kini kota itu masih terisolir.Tercatat ada 12 negara yang mengalami gempa dan diterjang gelombang tsunami, yakni India, Indonesia, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Maladewa, Somalia, Tanzania, Seychelles, Myanmar, Bangladesh, dan Kenya.
(sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini