Ical 'Digoyang', Wasekjen Golkar: Kenapa Baru Ribut Sekarang?

Ical 'Digoyang', Wasekjen Golkar: Kenapa Baru Ribut Sekarang?

- detikNews
Jumat, 18 Jul 2014 04:26 WIB
Ical Digoyang, Wasekjen Golkar: Kenapa Baru Ribut Sekarang?
Jakarta - Wakil Sekjen Partai Golkar, Lalu Mara Satria Wangsa mempertanyakan manuver sejumlah kader lintas generasi 'Pro Jokowi' yang terus mendesak digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) Golkar tahun 2014. Alasan percepatan Munas karena kegagalan kepemimpinan Aburizal Bakrie, dianggap tidak tepat.

"Kalau ada dinamika sekarang seperti tanda tanya juga. Kenapa ribut sekarang, ada apa? Dari awal kok tidak pernah dibahas masa bakti pengurus dari 2009-2015, kenapa sekarang diangkat?" ujar Lalu Mara, Kamis (17/7/2014) malam.

Lalu Mara menegaskan keputusan Rapimnas VI 2014, salah satunya memberi mandat bagi Aburizal untuk menentukan arah koalisi. Karena itu desakan Munas untuk digelar dengan alasan Ical gagal mengusung kader dari Golkar di Pilpres dinilai tidak berasalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil keputusan Rapimnas Pak ARB diberi mandat bukan saja sebagai capres, atau cawapres tapi juga mengambil keputusan untuk berkoalisi atau yang sifatnya strategis," sambung dia.

Usai ketok palu keputusan tersebut, Ical menurut Lalu Mara berkomunikasi dengan pengurus DPD serta memberi penjelasan ke pengurus DPP dalam rapat pleno.

"Juga menerima kader-kader muda seperti Indra J Piliang dan Andi Sinulingga. Di setiap pertemuan tersebut beliau menjelaskan runutannya dan semua menerima langkah yang diambil," ujar dia.

Desakan untuk menggelar Munas terus disuarakan kader Golkar yang berbeda posisi dengan mendukung Jokowi di Pilpres. Politikus senior Golkar Fahmi Idris setuju percepatan Munas untuk mengganti Ical.

Menurutnya Ical gagal memenuhi janji politikya. Janji tersebut menurut Fahmi di antaranya Ical tidak merealisasikan janjinya terkait dana abadi Rp 1 triliun, pembangunan kantor DPP Golkar di Slipi, Jakbar termasuk gagalnya Golkar memenangkan Pileg untuk kemudian mengusung kader dalam Pilpres.

(fdn/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads