Menurut Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, M. Nasir, hampir tak ada beda signifikan antara MRT dengan Commuter Line yang saat ini jadi angkutan favorit warga DKI dan sekitarnya.
"Yang membedakan MRT dengan KRL hampir tak ada, listriknya sama-sama di atas(kereta). Yang membedakan MRT tidak ada persilangan dengan jalan raya sehingga lebih steril," kata dia Hotel Crowne di Jakarta, Kamis (17/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek yang menggunakan dana pinjaman dari JICA dan kontraktor Jepang ini diperkirakan mulai bisa beroperasi pada tahun 2018 mendatang. Pada tahap awal MRT akan ada 16 set kereta yang masing-masing terdiri dari 6 gerbong kereta dengan headway (jarak antar kereta) sekitar 5 menit.
"Kalau dihitung sama yang berdiri, satu gerbong bisa membawa 200 orang, jadi satu rangkaian kereta bisa mengangkut 1200 penumpang," ujar Nasyir.
MRT diyakininya akan bisa memangkas waktu perjalanan sehingga lebih cepat. "Rute Lebak Bulus-HI akan bisa ditempuh hanya selama 30 menit," ucapnya seraya menambah total panjang rute MRT yakni 15,7 km, di mana relnya sepanjang 9,8 km dibangun elevated (melayang) dan 5,9 km dibangun di bawah tanah.
(ros/idh)