Saksi Sebut Pendukung Anas Nginap di Grand Permata dan Grand Aquila

Sidang Anas

Saksi Sebut Pendukung Anas Nginap di Grand Permata dan Grand Aquila

- detikNews
Kamis, 17 Jul 2014 18:52 WIB
Jakarta - Dua orang saksi yakni manajemen Hotel Grand Aquila dan Hotel Grand Permata Bandung memastikan pendukung Anas Urbaningrum menginap di kedua hotel tersebut. Para pendukung Anas menginap untuk mengikuti Kongres Partai Demokrat di Bandung pada Mei 2010.

Manajer Hotel Garden Permata Bandung, Suparman mengaku mulanya tidak mengetahui hotelnya jadi tempat penginapan peserta kongres yang mendukung pencalonan Anas sebagai Ketum Demokrat.

"Waktu pemesanan untuk outing grup. Setelah berjalan kita baru tahu itu untuk Demokrat, karena kenakan jaket Demokrat," kata Suparman bersaksi untuk Anas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suparman juga membenarkan keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibacakan jaksa KPK dalam persidangan.

"Pengamatan saya mereka pendukung Anas Urbaningrum, calon ketum Demokrat, saya melihat para tamu yang menginap, dibagikan jaket Partai Demokrat warna biru dengan tulisan 'Anas memimpin dengan hati'," ujar Suparman dalam BAP yang dibacakan.

"Ada tulisan Anas memimpin dengan hati?" tanya jaksa mempertegas. "Ada tulisan," jawab Suparman.

Dia menjelaskan ada 117 kamar yang disewa melalui PT Bandung Excellent Dwitama Tours and travel. "Total pembayarannya sekitar Rp 367 juta seinget saya, termasuk food," sebut Suparman.

Sementara itu Finance Manager Hotel Grand Aquila Bandung, Deni Petrajaya mengaku mengetahui kader yang menginap merupakan pendukung Anas dari pakaian yang mereka kenakan.

"Pada saat itu yang pertama tahu semuanya pakai jaket biru Demokrat, juga ada yang menggunakan kaos putih ada logo Pak Anasnya," ujar Deni.

Saat kongres berlangsung, Pasya Sukardi mengontak Direktris PT Bandung Excellent Dwitama Tours and Travel, Pujiningtyas untuk memesan kamar hotel guna keperluan penginapan kader Demokrat yang mengikuti kongres
Ada empat hotel yang kemudian dipakai untuk tempat menginap peserta kongres yakni Hotel Garden Permata, Hotel Aston Primera Pasteur, Hotel Grand Aquila dan Hotel Topas Galeria.

Total pembayaran penginapan menurut Puji mencapai Rp 2,6 miliar yang dibayarkan oleh pemesan dengan cara tunai ataupun transfer.

"Uang cash dari Pak Tomo dan Herlas," katanya. Ada juga pembayaran melalui transfer yang dilakukan oleh Munadi.

Anas dalam tanggapannya menegaskan dirinya tidak mengetahui teknis pelaksanaan kongres pemilihan ketum Partai Demokrat di Bandung termasuk urusan kepanitiaan. Anas juga tidak mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan timnya dalam pelaksanaan kongres.

"Dalam proses pelaksanaan kongres saya tidak pernah tahu dan terlibat teknis urusan kongres, oleh karena itu saksi berenam tidak kenal dengan saya, apakah tentang teknis nya atau biaya-biaya untuk pembayaran," kata Anas memberi tanggapan atas keterangan para saksi

(fdn/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads