"Tampaknya PDIP lagi panik saja. Dulu terlalu arogan bilang tidak butuh koalisi, cukup dua atau tiga saja. Sekarang mereka ketar-ketir," kata Ramadhan ketika dihubungi, Kamis (17/7/2014).
Perubahan UU MD3 menyebabkan PDIP yang merupakan pemenang Pileg tak otomatis jadi pimpinan DPR. Dari segi jumlah, koalisi Jokowi-JK kalah dibanding Prabowo-Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah politik. Janganlah pernah arogan, sombong dan tak respek pada pihak-pihak lain. Kini mereka kena batunya," lanjut Ramadhan.
Ia juga menegaskan bahwa Partai Demokrat tetap konsisten bersama Prabowo-Hatta. Meski tak hadir saat penandatanganan koalisi permanen di Tugu Proklamasi, kesepakatan yang diteken di parlemen oleh ketua fraksi dianggapnya sudah valid.
"Tak ada terbesit apapun kami meloncat ke Jokowi. Ini tak pernah dibahas," ucap pria asal Sumatera Utara ini.
Sebelumnya, anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK, Pramono Anung mengungkapkan bahwa sudah ada komunikasi tertutup dengan beberapa partai. "Beberapa partai melakukan komunikasi secara tertutup, tapi tidak elok dikemukakan," ujarnya di Gedung DPR hari ini.
Hal ini juga ditekankan oleh politikus senior PDIP, Sidarto Danusubroto. "Saya belum sebut nama-namanya, tapi iya akan bertambah. Lebih dari satu (partai)," kata Sidarto.
Jokowi dan JK juga mengakui bahwa sudah ada komunikasi dengan partai-partai yang ada di koalisi permanen.
(imk/trq)











































