Kereta inspeksi tabrakan dengan truk crane di Sidoarjo, Jawa Timur. Dua orang meninggal dunia akibat peristiwa ini. Kereta tersebut sebelumnya digunakan oleh Wamenhub Bambang Susantono untuk mengecek kondisi rel di jalur Jember sampai Banyuwangi.
Dirut PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, kereta itu mengalami kecelakaan di jpl 49 KM 20+310 antara stasiun Sidoarjo-Gedangan sekitar pukul 23.37 WIB. Kereta itu tertemper truk hingga anjlok.
"Kereta inspeksi yang sebelumnya digunakan oleh Wamenhub, dalam perjalanan dari Banyuwangi ke Surabaya, tertemper truk," terang Jonan kepada detikcom, Kamis (17/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reporter detikcom yang ikut dalam rombongan Wamenhub menceritakan, kereta itu digunakan dalam perjalanan dari Jember ke Banyuwangi. Wamenhub Bambang ingin melihat kondisi single track di sana dan memastikan semuanya siap untuk arus mudik.
Kereta inspeksi buatan Inka itu terdiri dari dua gerbong. Ada kemudi di bagian depan dan belakang.
Sesampainya di Banyuwangi, rombongan melanjutkan perjalanan ke Gilimanuk dan pulang ke Jakarta lewat bandara Ngurah Rai Bali. Sementara kereta inspeksi tersebut kembali ke Surabaya dari Banyuwangi. Di perjalanan, kereta itu mengalami kecelakaan pada pukul 23.00 WIB.
Laporan sementara, dua orang tewas akibat kecelakaan ini. Mereka adalah operator truk crane, Abdul Mufid dan masinis kereta, Linda Bagus Sujarmanto (23).
Selain korban meninggal dunia, ada dua orang yang masih menjalani perawatan medis karena mengalami luka berat. Mereka adalah Diki Sandi (23) dan Debi Riyanto (24), pengendara motor Yamaha Vixion yang saat itu melintas dan menyeberang di perlintasan.
Posisi pemotor itu berada di samping truk crane saat tabrakan terjadi. Keduanya langsung terpental karena benturan keras dari truk crane.
(mad/nrl)