Kemendikbud: Ospek Tak Boleh Ada Kekerasan, Buatlah Orang Senang

Kemendikbud: Ospek Tak Boleh Ada Kekerasan, Buatlah Orang Senang

- detikNews
Rabu, 16 Jul 2014 19:25 WIB
Dirjen Dikti Djoko Santoso (Foto; Aghnia Adzkia)
Jakarta - Musim penerimaan siswa dan mahasiswa baru telah tiba. Kemendikbud mengimbau pihak sekolah dan kampus tidak mengadakan orientasi yang berbau kekerasan.

"Dikti sudah mengeluarkan aturan MOS/Ospek, di situ diatur apa aja. Tentunya yang tidak boleh ada kekerasan, pelanggaran HAM, kalau bisa berbagai kegiatan yang membuat orang lain senang," kata Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Djoko Santoso.

Hal itu dikatakan Djoko di sela peluncuran pengumuman penerimaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2014 di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, pada musim tahun ajaran baru, dari SMP sampai tingkat mahasiswa biasanya ada pekan orientasi siswa/mahasiswa baru. Biasanya siswa/mahasiswa baru diberikan tugas atau membuat atribut yang aneh-aneh. Belum lagi harus menghadapi peloncoan dari seniornya, yang menjurus pada bullying.

Namun Kemendikbud sudah mengeluarkan aturan, surat selebaran kepada Dinas Pendidikan (Diknas) baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota mengenai pelaksanaan proses pembelajaran awal tahun pelajaran baru 2014. Pada surat bernomor 4035/D/DM/2014, Kemendikbud mengarahkan sekolah melakukan pembelajaran yang bersifat pembinaan karakter.

"Kita menganjurkan minggu pertama sekolah tidak libur. Mengingatkan kepada sekolah untuk mengefektifkan pendidikan-pendidikan yang sifatnya pembinaan karakter, menimbulkan nasionalisme kepada siswa," ujar Dirjen Pendidikan Menengah, Achmad Jazidie, pada konferensi pers di kantor Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2014).

Rambu-rambu program yang diimbau Kemendikbud tersebut sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan proses pembelajaran awal dalam bentuk pengisian diskusi/ceramah Ramadan untuk memperkuat nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, serta membangun semangay persaudaraan secara bersama-sama di kalangan peserta didik.

2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada penanaman nasionalisme, budi pekerti, dan penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik.

3. Khusus siswa kelas 1, 7, dan 10 diisi dengan kegiatan pengenalan program, tata tertib kehidupan sosial, dan pengenalan lingkungan sekolah.

4. Melakukan pengecekan kesiapan guru dan buku untuk memastikan pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik.

Sementara itu Dirjen Pendidikan Dasar Hamid Muhammad menyatakan bahwa awal pembelajaran Tahun 2014/2015 dimulai pada Senin, 14 Juli 2014. Ia pun meminta agar kegiatan pengenalan program sekolah atau Masa Orientasi Siswa (MOS) harus dilakukan dengan baik.

"Jangan ada bentuk-bentuk bullying atau tindakan kekerasan. Laksanakan MOS dengan baik, laksanakan ekskul dengan pengawasan yang baik sehingga tidak merugikan siswa. MOS dan ekskul adalah tanggung jawab Kepala Sekolah," terang Hamid.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads