"Kami kader Golkar lintas generasi menyerukan agar Golkar dikembalikan ke arah yang sesuai konstitusi Golkar. Kami ingin menyelamatkan Golkar, dan membangkitkannya kembali sebagai partai besar yang dipercaya rakyat, memimpin bangsa ini," ujar senior Golkar Ginandjar Kartasasmita Gedung Perintis Kemerdekaan, Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/7/2014).
Sementara, tokoh muda Partai Golkar Fahmi Idris mengatakan, saat ini keterampilan Golkar dalam berpolitik sudah tak tampak. Bahkan cenderung tidak memiliki nilai tawar dan citra yang positif, baik di kalangan internal, eksternal maupun di mata publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan lebih memprihatinkan kekalahan Golkar di Pileg paling buruk, maka Golkar harus di-manage secara modern, bukan seperti suatu perusahaan. Anak-anak muda Golkar yang tekun dan setia harus diberi kesempatan tampil. Jangan lagi-lagi ada yang jadi pimpinan Golkar, tapi kita nggak tahu riwayat hidupnya di Golkar," tambahnya.
Fahmi mendorong agar kader-kader muda Golkar harus diberi kesempatan untuk tampil. Mertua politisi Poempida Hidayatullah ini meminta Munas Partai Golkar dipercepat pada Oktober 2014 dan Ical segera lengser dari jabatan ketua umum Golkar.
"Maka kita serukan, para senior, seluruh kader dari seluruh Indonesia untuk melakukan hal-hal, yang terbaik, saudara Aburizal mengundurkan diri. Nggak ada alasan saudara Aburizal tampil di berbagai forum," kata Fahmi.
Selain Ginandjar dan Fahmi, tokoh yang hadir dalam pertemuan ini antara lain, Andi Mattalatta, Zainal Bintang, Yorrys Raweyai, Andi Sinulingga, Ulfa Harmanto, dan Farida Syamsi, Laurens Sidurian dan Indra J Piliang.
(jor/dnu)











































