Berbeda dengan SMA 3 Jakarta yang melarang atribut aneh bagi murid baru karena merupakan bullying, SMPN 1 Jakarta justru mengizinkan. Siswa memakai topi bola sedangkan siswi memakai kuncir aneka rupa. Alasannya hanya untuk memeriahkan acara orientasi.
"Sebenarnya topi itu untuk membedakan dan memeriahkan acara," kata pembina OSIS SMPN 1 Jakarta, Hermansyah yang ditemui di SMPN 1 Jakarta, Cikini, Selasa (15/6/2014).
Hermansyah menjelaskan topi bola plastik yang dipakai siswa baru itu dipakai di luar saat upacara. Namun bagaimana dengan keluhan sejumlah siswa kalau memakai topi itu panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menegaskan pemakaian topi bola dan kuncir aneka rupa bukan merupakan bullying. "Saya kira itu bukan bullying. Kalau bullying kan jelas kekerasan. Dan topi juga cuma aksesoris, untuk melindungi panas," tuturnya.
"Makasih sudah dievaluasi," tambahnya lagi.
Apa yang disampaikan guru pembina OSIS itu senada dnegan yang disampaikan Ketua Panitia Orientasi Dea Ramadani. Memakai topi itu bagian dari tradisi orientasi di sekolah dan sudah berlangsung sejak dahulu.
"Tahun lalu pakai topi kerucut," imbuhnya.
Topi yang dipakai selama acara orientasi itu diakui Dea memang tak memiliki manfaat. Tapi ya itu tadi sebatas untuk memeriahkan acara.
Sementara para siswa baru yang memakai rata-rata mengaku hanya mengikuti apa yang diperintahkan seniornya saja. Mereka juga sebenarnya mengaku malu dan panas memakai topi itu.
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini