Angin kencang tengah menerpa Golkar setelah gelaran Pilpres. Desakan untuk segera diadakan Munas pun santer terdengar.
Bahkan, penggalang poros muda Golkar, Indra J Pilliang menyebutkan sejumlah tokoh senior partai berlambang beringin itu akan membacakan Deklarasi Munas untuk mengambil alih kepemimpinan Ical pada Senin (14/7) mendatang. Apa tanggapan Waketum Golkar Agung Laksono?
"Sebagai aspirasi boleh saja. Janganlah larang melarang. Tapi sebaiknya hasil deklarasi disampaikan ke ketum langsung akan lebih baik. Ini dilakukan karena mungkin selama ini sudah dicoba tapi nggak pernah dapat perhatian juga," ujar Agung di Penginapan Kampung Sumber Alam, Garut, Sabtu (12/7/2014) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alangkah baiknya ada forum di Rapimnas untuk bicarakan kemungkinan agenda Munas. Saya sendiri kurang setuju dipercepat atau luar biasa. Beda 1 bulan 2 bulan ok lah. Dalam forum Rapimnas lebih baik dibicarakan," jelasnya.
Menyoal isi Deklarasi Munas yang akan dibacakan oleh beberapa tokoh senior di Tugu Proklamasi, Agung mengaku tidak tahu menahu.
"Belum tahu. Tapi itu semata karena mampatnya aliran (komunikasi). Atau diancam jadi terjadi seperti sekarang. Mungkin aturannya yang dirubah ke depan," pungkasnya.
Deklarasi Munas mencuat akibat desakan Indra J Pilliang agar pergantian ketua umum harus dilakukan sebelum Oktober. Alasannya agar pimpinan DPR selanjutnya dapat ditentukan oleh pengurus DPP yang baru.
Artinya dengan pernyataan Indra itu, posisi ketua umum yang dijabat Aburizal Bakrie akan diambil alih. Indra menyebut akan segera digelar Munas untuk mewujudkannya. Deklarasi Munas akan dilakukan pada Senin (14/7).
"Iya benar, saya dengar ada senior yang melakukan itu di Tugu Proklamasi yang dipimpin oleh para senior-senior," tegas Indra.
Poros muda Golkar ini kabarnya juga didukung sejumlah senior Golkar antara lain Ginanjar Kartasasmita dan Suhardimam. Yoris Raweyai, tokoh Golkar Papua disebut-sebut juga mendukung gerakan ini.
(aws/rvk)