Ketiga lembaga yang membuka biayanya adalah LSI Network besutan Denny JA, Puskaptis dan IRC. Dari ketiganya, dana yang paling besar adalah IRC.
"Dana kami Rp 2,5 miliar dibiayai RCTI, MNC TV dan Global TV," kata Ketua Peneliti IRC, Yunita Mandala di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tetap netral, bisa dijamin. Silakan diaudit," katanya.
Sementara itu, LSI Denny JA mengaku menghabiskan dana sebesar Rp 1,2 miliar. Dana LSI jauh lebih sedikit dari IRC meskipun jumlah sampelnya lebih banyak, yaitu 2.000 TPS, sedangkan IRC hanya 1.800 TPS. LSI mengaku tidak dibiayai oleh pihak manapun.
"Itu dari dana kami sendiri," kata peneliti LSI Aji Al-Faraby.
Sedangkan dana yang dihabiskan Puskaptis sebesar Rp 1-1,2 miliar. Namun jumlah sampel yang digunakan lebih sedikit, yaitu 1.250 TPS.
"Dana berasal dari kami pribadi. Hanya publikasi dibantu oleh tvOne," ujar Direktur Eksekutif Puskaptis, Husain Yazid.
Husain juga menyanggah lembaganya tak kredibel. Menurutnya, quick count yang ia selenggarakan berdasarkan C1 yang sudah diplenokan di masing-masing TPS.
(kff/ndr)











































