Anggota dewan etik Persepi Hamdi Muluk mengakui bahwa awalnya ada anggota dewan etik yang juga melakukan quick count dan mereka sudah dikeluarkan dari dewan etik.
"Sekarang di dewan etik sudah ada dua orang professor dan kita lagi rekrut 3 akademisi lagi yang independensinya tidak diragukan. Kita selesaikan secara keilmuan. Misi kami ingin menyelamatkan wajah scientific Indonesia," ujar Hamdi dalam diskusi "Hitung Cepat, Seberapa Akurat?" di Rarampa Restaurant, Jaksel, Minggu (12/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dewan etik akan bersidang secepatnya dan mengundang anggota kami semuanya yang melakukan quick count," ujarnya.
Nico menuturkan ada 9 lembaga survei penyelenggara quick count yang merupakan anggota Persepi. Bila ada lembaga survei yang tidak hadir tanpa alasan jelas, tentu masyarakat bisa menilai sendiri kredibilitas lembaga tersebut.
"Kalau tidak mau datang, ya mereka yang akan terima akibatnya. Sebagai perhimpunan, kita juga tidak bisa memberikan sanksi. Tapi ada kode etik," ujar Nico yang juga merupakan Pendiri Populi Center ini.
Sanksi tersebut bisa berupa imbauan untuk memperbaiki penyelenggaraan sampai dikeluarkan dari keanggotaan Persepi. Sementara itu, anggota Dewan Etik Persepi mengungkapkan bahwa audit bisa dilakukan sebelum pengumuman real count KPU.
(imk/ndr)











































