"Kami ingin perjelas apa yang terjadi di Gaza saat ini sudah kesekian kali terjadi dihadapan kita, hal ini sudah menjadi tontotan tidak enak bagi kita umat muslim di Indonesia. Oleh karena itu kami membuktikan dengan mendirikan rumah sakit Indonesia disana yang dibangun sejak tahun 2008. Alhamdullilah secara fisik bangunan ini sudah selesai akhir tahun lalu," ujar Ketua Presidium MER-C, Dr Henry Hidayatullah dalam konfrensi pers dedikasi rakyat Indonesia untuk Gaza-Palestina di Jl. Kramat Lontar No J-157, Senen, Jakarta Pusat. Jumat (10/7/2014).
Meski telah berdiri kokoh secara fisik. Untuk jangka waktu dekat rumah sakit itu belum dapat beroperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendri mengatakan agresi militer oleh Israel ke Palestina sangat disayangkan. Pasalnya baru beberapa bulan bangunan itu jadi tiba-tiba harus terjadi gesekan kembali.
"Memang sangat miris agresi terjadi lagi, sementara rumah sakit baru berupa bangunan. Kita berharap secepatnya akhir tahun ini sudah bisa soft launching untuk beroperasional," tuturnya
Sementara ditambahkan Presidium MER-C Joserizal Jurnalis mengatakan pihaknya masih menggalang dana sebesar 65 miliar untuk pengadaan alat kesehataan.
"Saat ini tinggal alat kesehatan yang kami butuhkan. Kedepan kami juga akan membangun wisma Indonesia, wisma ini dapat dimanfaatkan orang Indonesia yang ke Gaza," ujar Joserizal.
Dikatakannya perjuangan rakyat Palestina sebagai perjuangan konstitusional. Sebagai negara dengan umat islam terbesar, Indonesia harus bantu Palestina.
"Perjuangan melawan agresi Israel perjuangan konstitusional harus membela kemerdekaan Palestina. Kami bergerak di politik kemanusiaan bukan politik kekuasaan," ungkapnya.
(edo/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini