Awalnya, Clara mengaku namanya dipakai Nazaruddin sebagai Dirut PT Pasific Putra Metropolitan. Perusahaan ini, khusus menggarap proyek-proyek di universitas.
"PT Pasific itu yang khusus menangani proyek di universitas," kata Clara saat bersaksi di pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga di STIP untuk pengadaan pesawat latih para calon penerbang," terang Clara.
Lalu apa peran Anas dalam proyek-proyek di universitas itu?
"Pak Anas backing kita, beliau yang memuluskan proyek-proyek di pemerintahan itu," jelas Clara.
Jaksa penuntut KPK, Yudi Kristiana, kemudian menyebutkan rincian proyek yang pernah digarap Grup Permai. Berikut rincian proyek di berbagai universitas yang digarap Grup Permai :
1. Pengadaan laboratorium Universitas Negeri Malang senilai Rp 50 miliar.
2. Pembangunan laboratorium dan gedung rumah sakit pendidikan di Unibraw senilai Rp 60 miliar.
3. Pengadaan laboratorium di RS Pendidikan Universitas Mataram senilai Rp 5 miliar.
4. Pengadaan laboratorium dan RS pendidikan dan pariwisata Universitas Udayana senilai Rp 50 miliar.
5. Proyek pembangunan rektorat Universitas Malang senilai Rp 40 miliar.
6. Pembangunan laboratorium ITS.
7. Pengadaan beberapa laboratorium di Unsoed Purwokerto, Universitas Pendidikan Bandung dan IPB.
8. Pengadaan pesawat latih di STIP senilai Rp 30 miliar.
(kha/aan)











































