Trauma Tsunami, Warga Air Bangis, Sumbar Mengungsi
Senin, 27 Des 2004 17:22 WIB
Padang - Sekitar 800 warga Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) trauma atas gelombang Tsunami. Sampai sore ini, mereka masih mengungsi di sejumlah gedung sekolah di Silawei, sekitar 4 km dari Air Bangis.Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Sungai Beremas, Yandri, menyatakan, Nagari Air Bangis turut dihantam gelombang Tsunami, yang terjadi pada Minggu (26/12/2004) kemarin. "Mereka dikejutkan oleh gelombang setinggi satu meter yang masuk ke Air Bangis sampai sejauh 50 meter dari bibir pantai," ujarnya ketika dihubungi detikcom via telepon, Senin (27/12/2004).Dikatakan Yandri, akibat Tsunami yang berlangsung selama 10 menit itu, sebanyak 7 rumah warga dilaporkan hanyut dan 100 rumah lainnya rusak berat. Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 1,3 miliar. "Sampai saat ini, kita belum menerima laporan adanya korban jiwa. Warga sekarang diungsikan ke SD, MTsN, SMP dan SMA di Silawei, sejauh 4 km dari Air Bangis," ujar Yandri.Lebih lanjut Yandri mengatakan, Pemkab Pasaman Barat sekarang terus mendata jumlah kerugian dan mengurusi para pengungsi. Bantuan juga mulai berdatangan, antara lain 500 kg beras dari Korem 032 Wirabraja Sumbar.Sementara itu, Kepala Sub Dinas (Kasubdin) Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Mentawai Edi Sukarni menyatakan, sampai sore ini selat Mentawai belum bisa dilayari kapal ukuran menengah dan kecil. Hal itu disebabkan kondisi laut di pantai barat Sumatra belum stabil pasca terjadinya gempa dan tsunami. "Saat ini tinggi gelombang mencapai 1,5 meter sehingga Kapal Motor (KM) Simasin dan KM Mentawai Ekspres yang menuju Tua Pejat serta KM Berilosa yang menuju Sikakap belum bisa diberangkatkan dari Padang," demikian Edi Sukarni.
(asy/)