Begini Kisah Awal Retaknya Hubungan Megawati dan Rustriningsih

Rustri Dukung Prabowo

Begini Kisah Awal Retaknya Hubungan Megawati dan Rustriningsih

- detikNews
Kamis, 03 Jul 2014 12:42 WIB
Rustriningsih bertemu dengan Cawapres Hatta Rajasa. (Foto-Elza Astari/detikcom)
Jakarta - Eksistensi Rustriningsih di kancah politik mulai diakui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sejak 2001. Saat itu dia dilantik menjadi anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PDIP.

Rustri menjadi salah satu kader perempuan terbaik yang dimiliki partai berlambang Banteng moncong putih. Jabatan sebagai anggota MPP membuat hubungan Rustri dengan Megawati kian dekat.

Karier politik politisi kelahiran 3 Juli 1967 itu pun melesat. Dua kali menjadi Bupati Kebumen, tahun 2008 Rustri kemudian diajukan sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Tengah mendampingi Bibit Waluyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun semua berubah pada 2009. Saat itu Rustri diminta menggodok Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga untuk Kongres PDIP di Bali. Dia masuk tim 9, orang di lingkungan terdekat Megawati.

"Masuk tim MPP di Tim 9 itu prestasi terakhir. Saya izin off selama 26 hari. Persis saya pulang dari haji, sudah rapat kerja nasional (rakernas). Saya lihat ada aturan yang bertabrakan, 12 pasal bertabrakan," kata Rustri di ruang tamu rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah di Jalan Rinjani 1, Semarang, Jumat (12/4/2013) lalu.

Di sinilah hubungannya dengan Mega mulai merenggang. Rustri mulai sulit menemui Mega. "Saya berpikir konsolidasi partai mesti bagus. Di situlah titik krusial saya mulai tidak bisa bertemu (dengan Mega). Waktu itu bungkusnya supaya aman pemilihan. Dari ketua DPP sampai ke bawah, kalau dipelajari sangat tersentral," kata Rustri.

Kemudian ada sejumlah pergantian pengurus yang menurut dia tak pantas. "Pengurus DPC diganti saja nggak ngerti (alasannya), itu parah sekali. Saya yang meminta itu untuk ditinjau kembali," kenang ketua DPC PDIP Kebumen ini.

Menginjak tahun 2010, hubungan Rustri dengan Mega kian jauh. Dia diberhentikan dari jabatan Ketua DPC PDIP Kebumen tanpa alasan yang jelas. Rustri kian berani mengkritik gaya kepemimpinan Megawati yang dinilai terlalu sentral.

Puncaknya pada 2013 lalu nama alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu dicoret dari nama calon gubernur Jawa Tengah yang diajukan oleh PDI Perjuangan. "Saya tekankan lagi, peraturan ditegakkan betul kalau terkait Rustriningsih. Dari sisi aturan saya diatur ketat, yang lain enggak. Tapi ujungnya prerogatif atau apalah," kata Rustri.

Rustri kecewa. Dia menolak menjadi anggota tim pemenangan untuk calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan, yakni Gandjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko.

Hari ini Kamis (3/7/2014) Rustri kembali 'mbalelo' dengan menolak mendukung pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan, yakni Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla. Dia memilih mendukung duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa

"Sampaikan ke kampung-kampung, ke teman-teman, yakinkan dan sampaikan bahwa Rustriningsih memilih Prabowo-Hatta," kata Rustriningsih di depan puluhan pendukung Prabowo-Hatta yang berkumpul di depan rumahnya di Jl Veteran Nomor 1, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (3/7/2014).

(erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads