Padian Prawirodirya (16), siswa kelas X SMAN 3 Jakarta, yang diduga dianiaya seniornya saat ekskul pecinta alam di Tangkuban Perahu meninggal setelah 13 hari dirawat di RSHS Bandung. Keluarga menyebut Padian merupakan anak yang baik.
"Padian contoh baik anak negeri, selalu mendengarkan orangtuanya, rajin ibadah, selalu pergi ke masjid. Dia tidak pernah pilih-pilih teman dan dalam keseharian dia sederhana," ujar salah satu keluarga Padian yang memberikan sambutan mewakili ayah Padian, Jaka Waluya, di rumah duka, Jl Mampang VIII, Jakarta Selatan, Kamis (3/7/2014).
Keluarga itu menambahkan, Padian meninggal pukul 04.30 WIB hari ini. Padian merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila ada kesalahan dari Padian, mohon dimaafkan. Di sekolah atau di lingkungan sekolah pernah melakukan kesalahan yang sengaja maupun tidak," kata dia.
Jenazah Padian kemudian dibawa ke musala di depan rumah duka untuk disalatkan. Selanjutnya jenazah akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo sekitar pukul 14.00 WIB.
Padian adalah korban tewas kedua setelah Arfiand Cesar Irhami. 5 Tersangka kasus penganiayaan itu juga sudah dijebloskan ke Rutan Pondok Bambu dan Rutan Salemba, salah satunya perempuan.
(nik/nrl)











































