“Intinya memang perlu dapat klarifikasi dari pak Fahri, apakah yang dimaksudkan inti kicauan itu bahwa dia tidak hormati santri atau sedang mengkritik usulan pak Jokowi, atau dalam tanda kutip tidak menghomati kedua-duanya,” kata dia ketika dihubungi, Rabu (2/7/2014) malam.
Menurutnya kicauan Wasekjen PKS itu tidak bertendensi menistakan para santri ataupun menghina Jokowi. “Itu adalah kritik terhadap ide, bukan tidak hormati santri atau menyerang pribadi pak Jokowi. Kalau kritik pemikiran mestinya setajam apapun ya tetap ditujukan secara proporsional,” ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah kalangan mendesaknya meminta maaf kepada para santri dan Jokowi karena pernyataannya dianggap sudah menistakan santri dan para ulama. PKS juga diminta memberikan sanski tegas atas sikap Fahri yang dianggap anti santri. Tetapi Fahri tidak jera dan belum berniat minta maaf. Kasus itu sendiri sudah dilaporkan oleh tim advokasi Jokowi-JK ke Bawaslu.
Dia mengaku siap memberikan keterangan dan pembelaan kalau dipanggil Bawaslu. “Itu cuma soal kata. Kalau mempelajari kata dengan baik, saya kira tidak perlu meneruskan. Tidak perlu halangi proses Bawaslu. Kita harus respek Bawaslu,”ujar anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta ini. “Saya akan bawa saksi ahli bahasa,” katanya.
(ros/aws)