Mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) Budiman Sudjatmiko mengenang Widji Tukul. Aktivis puitis itu dikenal sebagai sosok yang berani dan tanpa basa-basi.
"Jika disuruh memilih antara ketulusan dan keberanian, dia akan menghargai orang yang berani. Dia akan kritik orang yang tak mau ambil sikap meskipun orang tersebut sebenarnya tulus," kata Budiman kepada detikcom, Selasa (1/7/2014).
Bahkan Budiman yang notabene merupakan salah satu pendiri PRD pernah dikritik oleh Thukul, langsung. Kejadiaanya berlangsung saat rumah kontrakan Budiman dan kawan-kawan dikepung aparat. Budiman dan kawan-kawannya akhirnya menyelamatkan diri melompati pagar rumah yang berada di Depok, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokumen itu, Budiman mengisahkan, harus dia selamatkan dari tangan orang lain yang mengepung rumahnya. Maka dia putuskan untuk lari. "Saya kenal baik dia sejak awal '90an sampai 1996," kata Budiman yang kini menjadi politisi PDIP ini.
Selepas 1996, Budiman sudah tak berjumpa dengan Thukul. Ini karena Budiman dijebloskan ke penjara lantaran didakwa terlibat kasus Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli). Menurut pengacaranya, Johny Nelson Simanjuntak, Thukul lantas menghilang sebelum Juli 1998.
Namun rekan Thukul di PRD, Andi Arief, menyakini Wiji masih hidup.
"Menurut saya Thukul masih hidup dan dia tidak ditangkap, tapi saya nggak tahu dia di mana," kata Andi.
(dnu/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini