HKTI: Irigasi Ala Jokowi Lebih Realistis dan Tak Beratkan Pemerintah Pusat

HKTI: Irigasi Ala Jokowi Lebih Realistis dan Tak Beratkan Pemerintah Pusat

- detikNews
Sabtu, 28 Jun 2014 13:02 WIB
Jokowi (Jordan/ detikcom)
Jakarta - Dalam sejumlah kesempatan, para calon presiden telah mengemukakan visi-misi mereka untuk membangun sektor pertanian. Walau tujuannya sama, yaitu meningkatkan produksi pertanian, tetapi dua calon presiden punya langkah masing-masing.

Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 1, punya rencana membuka 2 juta lahan pertanian baru. Tak hanya itu, mantan Danjen Kopassus ini juga ingin mencetak 2 juta lahan untuk keperluan bio fuel.

Sementara Joko Widodo, calon presiden nomor urut 2, ingin membenahi terlebih dulu irigasi dan waduk. Tanpa pembenahan di hulu, yaitu irigasi dan waduk, mantan wali kota Solo ini berpendapat sulit tidak ada gunanya mencetak sawah baru karena pengairannya tidak ada.

Sutrisno Iwantono, Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), menilai pembenahan waduk dan irigasi ala Jokowi lebih realistis. Menurut dia, langkah ini lah yang lebih bisa dilakukan dalam 5 tahun ke depan.

"Pembenahan masalah irigasi ini lebih realistis dibandingkan membuka sawah baru. Harus membuka hutan dan menyediakan infrastruktur untuk membuka lahan pertanian baru. Kita tidak bisa menunggu lama," tegas Iwantono kepada detikFinance, Sabtu (28/6/2014).

Saat ini, lanjut Iwantono, Indonesia memiliki sistem irigasi yang mampu mengairi 7,2 juta hektar lahan pertanian. Namun, 52% di antaranya terbilang rusak.

Menurut Iwantono program yang dikemukakan Jokowi juga tidak terlalu membenani pemerintah pusat, karena bisa dikerjakan juga oleh daerah. Dalam pembangunan waduk, ada kewajiban-kewajiban. Tidak semuanya harus pemerintah pusat.

Iwantono memberi contoh waduk yang mengairi 100 hektar lahan bisa dikerjakan oleh pemerintah kabupaten/kota. Sedangkan untuk pengairan 1.000-3.000 hektar bisa dilakukan pemerintah provinsi. Kalau lebih besar dari itu, baru pemerintah pusat yang turun tangan.

"Dengan demikian, setiap daerah bisa punya waduk yang memadai. Pemerintah pusat juga bisa lebih selektif, tidak harus menanggung semuanya," tutur Iwantono.

Ide Jokowi soal irigasi ini, menurut Iwantono, sesuai dengan yang diinginkan oleh HKTI. Program itu juga sudah disuarakan HKTI sejak lama.

"Sudah lama kami teriak-teriak agar pemerintah membenahi irigasi. Oleh karena itu, kami mengapresiasi pembenahan irigasi yang dikemukakan oleh Pak Jokowi," ujarnya.

(hds/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads